Articles by "Pelayaran"

1 Tewas 11 Delegasi 19 Pelatihan 2 Kapal Malaysia 2 Pelaku 2019 - 2024 2024 Penumpang 24 Pelatihan 30 Hari 3000 Penyelam 4 Awak Kapal 4 Korban Selamat 4 Tahun Kepemimpinan 4 Tersangka 6 Tersangka 74 TH 78% Pembangunan ABK ABK WNI Ahli Gizi Masyarakat AIS Alkes ALKI Aman Nusa II Anambas Anggaran Angkasa APBN 2020 Arahan Menhub Area Publik Badara Bahan Makanan Bakamla Batam Bakamla RI Bali Bandar Bandar Abadi Shipyard Bandara Hang Nadim Batam Bantuan Dana Bapelitbangda Bapemperda Batam Batu Ampar Bawang Putih Bea Cukai Batam Bea Cukai Sibolga Benih Lobster Berita Batam Bersih-bersih Bilateral Meeting Bintan Bintan Pesisir Birokrasi BP Batam BPBatam BPJS Ketenagakerjaan BPPRD Batam BPS Batam BPSK Batam Buah dan Sayur Budaya BUP BP Batam BUTIK BP Batam Cairan Tangan Cars City Covid-19 Covid-19 Batam DAM Tembesi Delegasi Singapura Dermaga Layang Dinkes Kepri Direktur Hukum Direktur Kenavigasian Direktur Keuangan Dishub Batam Disinfektan Ditpolairud Polda Kepri DJBC DPRD RI Edy Putra Ekonomi Ekspor dan Import Barang Ekspor Ikan Ekspor Kepri Ekspor Naik Fashion Fasilitas Umum Fish Mart Foods Forum Diskusi Forum Satu Data Frontliners Gaji Bulanan Galang Galeri Gallery Gelar Rapat GMNC IX Graphic Design GWR Hang nadim Hang Nadim Batam Hapus Denda Hari Jadi Ke 20 Harris Resort Waterffront Batam Headline Helikopter SAR Himbauan Himbauan Covid-19 Hukum HUT RI IAID 2019 Idul Adha 1440H Idul Fitri IFC Singapore IHK Ikan Ikan Sidat Ilegal Fishing Impor Import APD dan Alkes Indeks Trading Across Borders Indonesia Industri Inflasi Internasional Investasi IPB IPPOB Jaga Jarak Jajaran Kemenhub Januari-Maret Jaring Apung Jatuh Kelaut Jepang Jilid II JKDM Joko Widodo Juni 2019 Kadin Kadis Budpar Kadisperindag Kepri Kampung Tua Kapal Bubu Tangkap Kepiting Kapal Fiber Kapal Rusia Kapal Tenggelam Kapolresta Barelang Kapolri Karimun Karya Anak Bangsa Kawasan Pusat Bisnis Batam Kebakaran Kebutuhan Pangan Kegiatan Keagamaan Kejuaraan Taekwondo Keluar Rumah Kemaritiman Kemenko Marves Kementrian Agama Batam Kemnhub RI Kenaikkan Kepala BKIPM Kepri Kepulauan riau Kerjasama Kesultanan Tidore Ketua Asosiasi HRD Manager Hotel Batam Ketua Gugus Tugas Khusus Penyakit Menular Kijing Kirana angkasa KJRI Johor Bahru KKP KKP Kelas 1 Batam KM Kelud KM Lintas Laut 3 KM. Satoni KMP Sembilang KMS KN Tanjung Datu 301 Kolam Renang Kominfo Komisi III DPRD RI Konjen Singapura-Batam Kosong Kota Batam KPBPB Batam KPK KRI Kakap - 881 KSB KSOP Batam KSOP Kelas I Dumai Kunjungan Kehormatan Kunker Lapas Batam Larangan Ekspor Limbah Plastik Lingga Lockdown Logistik Luhut Binsar Pandjaitan Mahasiswa Mako Lantamal VI Malaysia Mamin Man Over Boat Manado Marina Line Maritim raya Masa Covid-19 Masa Pandemi Covid-19 Masker Media Batam Meninggal Dunia Menkeu RI Menko Maritim Menko Maritim RI Menko Marves Menko PMK Menlu Menperin Mentarau Menteri Agama Menteri Kelautan dan Perikanan RI Menteri Susi Migas Mikol Motion Design Movies Music MV. Nika Nagoya Narkoba Nasional Nelayan Nelayan Bintan Net1 No.23 Tahun 2020 Non Migas Nongsa ODP Oknum Oknum PNS Operasi Aman Nusa II Operasi Terpusat ORI Kepri OTT Pademi Corona Pangkalan udara Panglima TNI Paripurna DPRD Batam Pasar Tutu PAT Patroli PBB-P2 PDP Pejabat dan Staff Pelabuhan Pelabuhan Batam Pelabuhan Batam Centre Pelabuhan Maumere Pelabuhan Tanjung Buton Pelabuhan Tanjung Pinggir Pelajar Pelatihan Pelatihan Kerja Pelayaran Pembahasan Road Map Pembersih Tangan Pemerintahan Batam Pemindai Suhu Tubuh Pemkab Lingga Pemko Batam Pemuda Pemulangan Penanganan Penanganan Covid-19 Penanganan Persebaran Covid-19 Pencarian Korban Pencemaran Pengamanan Pengukur Suhu Tubuh Pengunjung Kurang Pengurangan Jam Kerja Pengusaha Batam Penyeludupan Penyesuaian Jadwal People Perairan Bintan Perairan Nongsa Perairan Selat Malaka Percepat Layanan Import Peresmian Perhotelan Batam Perikanan Perjalanan Dinas Permendag RI Pers Gathering Perusahaan Phone Plt Gubernur Plt Gubernur Kepri PM No.7 2019 PMI PNS Pokja IV Polda Kepri Politeknik politik Polres Karimun Polresta Barelang Polsek Belakang Padang Polsek KKP Batam Pos Perbatasan Presiden Print Design Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan Promo Harrisku PSDKP PT. Angkasa Pura II Pulau Kanaan Pulau Terdepan Pulau Terong Puluhan WNI Qurban Ragam Ramadhan Ranperda Kampung Tua Rapat Finansial Rapat Sosialisasi Rapat Tingkat Menteri RAPBN Regulasi Rekor Dunia RI 1 Rice Cooker Rp 14 Miliar Rp 9.8 Miliar RS Khusus Virus RS Virus RTM Ruli Simpang DAM Sabu Sabu 2.3 Gram SAR Gabungan SAR Tanjungpinang SAR TPI Satgas PKE Satreskrim Satwas PSDKP Sayur Mayur SB Tenggiri IV Scrap Impor SDM SDM Unggul Indonesia Maju Sekolah Sekolah vokasi batam Sekupang Semakin Meningkat Semprot Disinfektan Server Short Singapura Sistem Manajemen Keselamatan Kapal SMAN 1 Batam Sosial Distancing Speed Boat Speedboat Sport Sports Sterilisasi Bakteri sumut Surakarta Surat Edaran Surat Kapolri Taekwondo Taekwondo Indonesia Tanjung Balai Karimun Tanjung uban Tanjung Uncang Tanjungpinang Tanki Meledak Tax Amnesty Technology Teluk Mata Ikan Telur Penyu Test Thermal Scanner Tiban Tidore Tiga Pokja Tiket Turun Tim Pengarah Gugus Tugas Tim Teknis Title Toko Obat TPI Online Travel TTS Tuan Rumah Tumpang Tindih Kewenangan Turun Udang UKM Taekwondo UNS United States Coast Guard Universitas Sebelas Maret Update US 350 USCG UTC6 Video Video Conerence Virus Corona Vitamin C Wabah Covid-19 Wajib Masker Wali Kota Batam Warga Nato Warga Ruli Muka Kuning WASI WBK Web Design WNI Workshop Zona Integritas
Tampilkan postingan dengan label Pelayaran. Tampilkan semua postingan

maritimraya.com - Batam, Sejumlah  penyelam  dari Perusahaan salvage (pencaharian kapal bawah air) yakni PT. Spektrum dikabarkan   belum menemukan kapal tagbout Multi Sahabat 8  yang tenggelam di perairan Ship To Ship (STS) Batu Ampar Batam akhir Juni lalu, hal ini menganggu keselamatan dan keamanan kapal yang akan berlabuh diperairan tersebut


Dikabarkan perusahaan nasional ini telah menerjunkan penyelam melakukan pencaharian selama tujuh hari  dikedalanan 40 meter hingga 50 meter menuju dasar laut, tetapi bangkai kapal Multi Sahabat 8 belum berhasil ditemukan.

Menurut narasumber yang tak mau disebutkan namanya kepada awak media mengatakan area kapal tenggelam merupakan tempat labuh kapal, yang berdekatan jalur  pipa gas dan kabel optik, sehingga  menganggu keselamatan dan keamanan pelayaran, " kalau kapal tenggelam di area STS itu wajib dicari dan diapungkan, karena perairannya tempat kapal menurunkan jangkar untuk berlabuh " Ujarnya.

Dikatakanya,  bila perusahaan salvage tidak mampu secara manual mencari kapal yang tenggelam di dasar laut, agen kapal PT. JC yang menggageni kapal naas tersebut sepatutnya melapor ke Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) khusus Batam untuk memintak bantuan petugas Navigasi mencari keberadaan kapal tagbout Multi Sahabat 8. "Area tenggelam kapal sangat riskan karena berdekatan jalur pipa Gas dan kabel optik, solusinya mintak bantuan kapal navigasi untuk mencari keberadaan kapal" sambungnya.

Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) khusus Batam, Sanggam Marihot Simamora melalui bidang Humas Aina Solmidas  saat dihubungi awak media terkait proses pencaharian kapal tagbout Multi Sahabat 8 mengatakan sejauh ini belum mengetahui proses dan tahapan pencaharian kapal," Tolong di WA saja nama kapalnya Pak,nanti saya tanyakan kepada Bidangnya" kata Aina.

Seperti diberitakan sebelumnya pada Rabu (24/6) Kapal Tagbout Multi Sahabat 8 tengah membantu MT Clearocean Apollon 11 di area perairan wajib pandu, namun diduga kapal berbahan besi bertubrukan dengan kapal MT. Clearocean Apollon 11, sehingga kapal yang memuat 5 orang kru kapal tenggelam.

Dalam peristiwa tersebut korban capten kapal Bambang Hardiono ikut tenggelam dan beberapa hari ditemukan jasadnya diperairan internasional, sedangkan empat orang kru kapal dapat menyelamatkan diri.**Tim

MARITIMRAYA.COM - Pelayaran, Kapal angkutan massal KM. Kelud akan beroperasi kembali untuk melayani penumpang dan pelaku usaha jasa pengiriman barang, kapal plat merah ini berlayar dengan rute Pelabuhan  Tg Priok (Jkt), Kijang/Bintan, Batam,  Belawan (Medan) PP .

 Jadwal Pengoperasian KM. Kelud mulai  berangkat dari tg Priuk pada Jumat (10/7) dan singgah/ transit  di pelabuhan Kijang lalu singgah lagi di Pelabuhan Umum Batu Ampar Batam untuk bongkar muat barang serta  penumpang dan selanjutnya berangkat pada Minggu siang (12/7) menuju Belawan (Medan)

Hal ini diterangkan Kepala PT. Pelni Cabang Batam Agus Suprijatno yang diwakili PLT Kepala Urusan Usaha Adam Izzuddin saat dihubungi awak media pada Kamis (9/7) .

Adam mengatakan jadwal pengoperasian KM. Kelud belum berjalan seperti biasa, untuk sementara  yang keluar  tanggal 10 hingga 15 juli, sedangkan jadwal selanjutnya menunggu dari pusat

" Pengoperasian KM. Kelud sementara baru keluar jadwal dari pusat tanggal 10 hingga 15 juli," Ujar Adam.

Dikatakanya  seluruh penumpang tetap mengikuti aturan terkait upaya memutuskan rantai dimasa pandemi Covid 19.

Pihaknya menerapkan sesuai aturan protokol kesehatan, yakni jarak penumpang dan melengkapi surat kesehatan sesuai aturan setempat seperti SIKM, Rapid Tes, identitas.

Selanjutnya Adam menyarankan agar penumpang mengisi kartu kewaspadaan kesehatan  atau HAC ( Healt Alert Card ) secara elektronik dengan menggunakan Hp android atau Iphone dari rumah,  hal ini untuk mengantisipasi antrian penumpang yang panjang di Pelabuhan.
"  Kartu kewaspadaan kesehatan atau HAC berbasis digital ini dapat diakses melalui hp android dan iPhone, sistem ini tentu mengantisipasi terjadi antrian dan  memperlancar keberangkatan penumpang di Pelabuhan,Tutupnya * Red

MARITIMRAYA.com - Pelayaran, Setelah empat hari pencaharian akhirnya jasad  Nahkoda TB Multi Sahabat 8 Bambang Hardiono ditemukan   pada Sabtu (27/6) siang di perairan TTS oleh kapal patroli Singapura.

Tampak posisi jasad  Nahkoda TB Multi Sahabat 8 tertelungkup terbujur kaku.

Nahkoda kapal patroli KN.330 milik  Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas 1 Batam Capt wolly saat dihubungi awak media maritimraya.com  terkait  penemuan  jasad nahkoda TB Multi Sahabat 8 membenarkan informasi tersebut.

" Benar tadi pihak police marine Singapura menginpormasi temuan Jasad mengapung di dekat OPL perbatasan Singapura, sekarang kami sedang menuju kapal patroli Singapura, " Ujarnya.

Dikatakan korban hanyut  dibawa arus ke perairan internasional TTS dan ditemukan kapal marine Singapura saat sedang patroli.

Evakuasi korban dilakukan KN.330 dan Tim SAR menuju kapal patroli Singapura untuk dibawa ke pelabuhan Batu Ampar Batam, selanjutnya akan dibawa ke RS Bhayangkara.

* (Amrullah)

MARITIMRAYA.com -Pelayaran, Pencarian kapal TB Multi Sahabat 8 dan  nahkodanya Bambang Hardiono yang tenggelam di perairan Batu Ampar Batam (24/6) masih belum ditemukan.

 Hingga kini Jumat (27/6/2010) Tim Search and Rescue (SAR)/ melaksanakan  Pencarian dan Penyelamatan sesuai SOP dengan sejumlah kapal penolong SAR dari unsur institusi perairan dikerahkan dibeberapa titik koordinat lokasi kejadian.

Tidak hanya itu, para penyelam dan peralatan pemasangan jaring telah ditebarkan di lokasi kejadian.

Pada pencarian ini, Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan ( KSOP) Kelas 1 Batam mengerahkan 3 kapal Patroli.

Hal ini dikatakan salah satu pejabat PPNS KSOP Batam saat dihubungi awak media  yang menolak untuk memberi keterangan, sembari mengatakan tidak berkompeten memberi keterangan.
" Langsung ke kantor aja pak, saya tidak berwenang memberi keterangan" Ujarnya

Saat ditanya jumlah kapal patroli KSOP Batam yang ikut dalam pencaharian korban, petugas yang enggan di tulis namanya ini mengatakan ada sekitar 3 unit kapal patroli.

" Kami kerahkan kapal meliputi  KN.330, KN.376 dan Rubber Boat, " ujar Pejabat pegawai Penyelidik Pegawai Negri Sipil (PPNS) KSOP Kelas 1 Batam.

Dikatakanya, pihaknya  membentuk Tim penyelidikan lapangan dan mengecek tempat kejadian perkara dan membuat sketsa untuk mencari bukti-bukti penyebab kecelakaan.

Seperti diketahui tugas Tim penyidik KSOP Batam melakukan dokumentasi pemetaan lokasi kejadian, memintak keterangan kru kapal, agen kapal serta Ka Pos Syahbandar Rempang Galang untuk selanjutnya dibuat 
Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan
( BAPP).

Sulitnya pencarian kapal TB Multi Sahabat 8 dan korban ditenggarai salah satunya karena faktor kedalaman laut yang mencapai sekitar 50 meter.

**( Amrullah)


MARITIMRAYA - Batam — Sebanyak Delapan Tim SAR dari institusi perairan melakukan pencaharian korban Kapal Tug Boat TB Multi Sahabat 8 yang tenggelam di Perairan Batu Ampar Batam, pada Rabu (24/6/2020), sekira pukul 14.10 WIB. Diketahui kapten kapal, Bambang Hardiono, ikut tenggelam bersama kapal. Hingga berita diturunkan, korban masih dalam pencaharian Tim SAR.


Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang, Mu’min, selaku SAR Mission Coordinator (SMC), membenarkan insiden ini. Tim SAR gabungan telah turun ke lokasi kejadian melakukan pencarian terhadap satu orang korban, namun belum menemukan keberadaan korban.


Adapun unsur SAR gabungan terdiri dari, Kantor SAR Tanjungpinang, Pos SAR Batam, Polair Polda Kepri, Polair Polresta Barelang, PLP Tanjung Uban, Bakamla Batam, KSOP kelas1 Batam, petugas navigasi VTS Batam.


Diketahui kru kapal berjumlah 5 (lima) orang, kapal jenis tunda ini diduga tengah melakukan pemasangan Dapra untuk merapat ke Kapal tanker MT Clear Ocean Appolon 11. dikarenakan cuaca buruk, kapal naas ini hilang keseimbangan dan tenggelam, 4 orang kru kapal selamat dan 1 orang belum ditemukan.


”Korban Kecelakaan Kapal Tag Bout yang belum ditemukan 1 orang,” katanya.


Koordinat posisi kapal telah ditemukan di kedalaman sekitar 40 meter, masih di sekitar lokasi kejadian. Karena, arus dan gelombang tinggi, membuat personil tim SAR gabungan kesulitan melakukan pencarian korban.


”Posisi kapal telah diketahui. Berada di kedalaman sekitar 40 meter, tidak jauh dari lokasi kejadian. Pencarian korban kita hentikan sementara, karena hari sudah gelap dan malam. Pencarian korban dilanjutkan hari Kamis” UjarMu’min.** Bersambung(red)

MARITIMRAYA.com Jakarta, Guna meningkatkan keselamatan pelayaran di Alur Laut Kepulauan di Selat Sunda dan Selat Lombok kementerian perhubungan akan menerapkan Bagan pemisahan alur laut atau Traffic Separation Scheme (SCC) dengan siatem pelaporan secara terpadu.

Salah satunya melakukan peningkatan pengawasan di TSS, dimana Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengoptimalkan pengoperasian Vessel Traffic Service (VTS) Merak dan VTS Benoa.

Dilansir dari Berita Trans. com Direktur kenavigasian Hengki Angkasawan mengatakan pentingnya meningkatkan keselamatan pelayaran di selat Sunda dan Lombok??
"Sarana dan prasarana di VTS Merak dan VTS Benoa, termasuk Sumber Daya Manusia, Automatic Identification System (AIS), Radar, dan lain-lain siap untuk melaksanakan pengawasan di seluruh wilayah TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok,” jelas Direktur Kenavigasian Hengki Angkasawan di Jakarta, Senin (22/6/2020).

Dengan telah ditetapkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 129 Tahun 2020 tentang Penetapan Sistem Rute di Selat Lombok dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 130 Tahun 2020 tentang Penetapan Sistem Rute di Selat Lombok dan Selat Sunda, maka juga diatur mengenai pelaksanaan Sistem Pelaporan dan Informasi Navigasi (SUNDAREP dan LOMBOKREP) bagi kapal-kapal yang melintas pada TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok.


Pelaksanaan Sistem Pelaporan dan Informasi Navigasi bertujuan agar terdapat manajemen lalu lintas yang efisien dan cepat, demi kepentingan keselamatan navigasi dan perlindungan lingkungan laut, sebagaimana didefinisikan dalam konvensi internasional yang relevan.





"Hal tersebut juga sesuai dengan Konvensi SOLAS Chapter V, yang mengatur tentang fungsi dan peran terkait operasional Vessel Traffic Services (VTS) dan Ship Reporting System (SRS), serta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun 2011 tentang Telekomunikasi Pelayaran,” katanya.





Nantinya kapal yang hendak melewati TSS Selat Sunda dan Selat Lombok diminta memberikan informasi sebelumnya tentang ukuran kapal, baik dalam kondisi ballast maupun bermuatan dan apakah membawa kargo berbahaya.





Sistem Pelaporan dan Informasi Navigasi ini bersifat wajib, yaitu bagi semua kapal berbendera Indonesia yang melintas, menyeberangi/memotong bagan pemisah lalu lintas (TSS) melalui daerah kewaspadaan (precaution area).
"Sedangkan bagi semua kapal asing yang memasuki bagan pemisah lalu lintas (TSS) Selat Sunda dan Selat Lombok sangat dianjurkan untuk berpartisipasi dalam Sistem Pelaporan dan Informasi Navigasi,” ujar dia.





Hengki mengatakan, dalam berkomunikasi di Selat Sunda dan Selat Lombok harus dilaksanakan dengan percakapan yang mudah dimengerti dan singkat.





Bagi TSS Selat Sunda melalui Radio VHF pada channel 22 atau 68 dengan nama panggil Merak VTS, sedangkan TSS Selat Lombok melalui Radio VHF pada channel 16 atau 68 dengan nama panggil Benoa VTS, dimana semua kapal yang melewati TSS harus sepenuhnya melaksanakan tugas jaga dengar.





Selain itu, peran VTS sangat vital dalam pelaksanaan Sistem Pelaporan dan Informasi Navigasi, mengingat kapal-kapal akan berkomunikasi dengan VTS, terkait dengan fungsi pelaporan kapal, serta terkait dengan pelayanan INS (Information Navigation Service) dan NAS (Navigational Assistance Service).





"Di mana semua kapal yang berlayar di kedua Selat tersebut direkomendasikan untuk mempergunakan informasi yang disiarkan oleh VTS Merak dan VTS Benoa,” ungkapnya.??
Pihaknya juga telah menyusun Format Pelaporan sesuai Standard Marine Communication Phrases (SMCP) IMO. Pertama format pada saat Kapal melintas di TSS Selat Sunda dan Selat Lombok, dan yang kedua pada saat Kapal memotong/menyeberang di TSS.





Selain itu, format Sistem Pelaporan Kapal disampaikan berdasarkan kode, Identifikasi pesan (jenis laporan) dan laporan pertama. Kode A disampaikan terkait informasi kapal (nama, tanda panggilan, nomor identifikasi IMO dan bendera kapal).
Kode P untuk muatan di atas kapal (kargo berbahaya atau tidak), Kode Q untuk informasi cacat/kerusakan/kekurangan/keterbatasan, dan Kode X untuk informasi lain-lain yang relevan.
"Bila diperlukan VTS operator daapt memintak inpormasi tambahan kepada kapal seperti destination, last port,syarat kapal serta memberikan pelayanan lainnya yang termasuk dalam pelayanan INS dan NAS" tutup Hengki.




(Berita Trans.com)

MARITIMRAYA.com - Pelayaran, Empat Armada KRI dari jenis fregat dan Korvet (Kapal anti kapal selam) berada di perairan Natuna Utara , penempatan kapal TNI tersebut guna meningkatkan keamanan dari kegiatan ilegal kapal asing di kawasan perairan Natuna Utara Indonesia.

Selain itu peningkatan pengamanan di perairan Natuna Utara ini dilakukan pemerintah Republik Indonesia menyingkapi ketegangan antara armada perang China dan Amerika serikat di perairan Natuna Utara beberapa hari lalu.




Hal ini dikatakan  Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksamana Muda TNI Ahmad Heri Purwono, saat melakukan kunjungan kerja ke Tanjungpinang, Kepri, Jumat (19/6), upaya tersebut untuk menyikapi konflik yang terjadi antara China dan Amerika Serikat di Laut Natuna Utara.




Dikatakanya, sebagai negara yang wilayahnya yang berada di kawasan konflik, tentu pemerintah Indonesia mengambil langkah kongkrit mengamankan wilayah perairan Natuna Utara untuk kedaulatan hukum NKRI.




“Penempatan Armada KRI, dua jenis fregat dan dua jenis korvet disiap siagakan, adapun tugas mereka adalah melakukan penegakan kedaulatan hukum, kapal – kapal asing yang masuk ke wilayah kedaulatan kita,” ujar dia.




Menurutnya, keberadaan kapal perang Republik Indonesia di Laut Natuna utara ini juga mengantisipasi dari dampak konflik di Laut Natuna utara, karena tidak menutup kemungkinan Natuna akan menjadi daerah persembunyian atau pendaratan oleh negara yang saat ini sedang ramai di perairan pulau terluar Indonesia.




“Kita punya hak kedaulatan dan hak berdaulat,kita harus mempertahankan wilayah kita jangan sampai dia ganggu negara asing,” ucapnya.




Lanjutnya menjelaskan, situasi di Laut China Selatan saat ini semakin memanas. Ketegangan meningkat usai militer Amerika Serikat mengerahkan kapal-kapal perang mereka ke wilayah itu.




Kabar terbaru, kata dia, Angkatan Laut dan Udara China memukul mundur USS Barry milik Amerika. Kapal perusak nuklir itu dikejar karena secara sengaja menerobos masuk ke wilayah teritorial China di sekitar perairan Pulau Xisha. Militer China menyebut jika perbuatan Amerika Serikat itu sengaja dilakukan untuk memprovokasi.




Kondisi ini pula tentu dikhawatirkan akan berdampak terhadap aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan tradisional di Natuna, karena takut akan konflik yang terjadi di bagian utara. Namun, Pangkoarmada I tetap meminta nelayan beraktivitas seperti biasa.




“Jangan takut untuk melakukan penangkapan ikan, kami dari TNI AL akan tetap mengawal kapal nelayan Indonesia saat menangkap ikan di laut,” Tutup Pangkoarmada 1, Laksda TNI Ahmad Heri Purwono (Red)

Entri yang Diunggulkan

Groundbreaking Pembangunan Container Yard Jadi Titik Balik Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar

MARITIMRAYA.COM - BATAM, Sebagai salah satu infrastruktur andalan dan hub logistik internasional di Kota Batam, Pelabuhan Batu Ampar Batam t...

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.