maritimraya.com - Batam, Sejumlah penyelam dari Perusahaan salvage (pencaharian kapal bawah air) yakni PT. Spektrum dikabarkan belum menemukan kapal tagbout Multi Sahabat 8 yang tenggelam di perairan Ship To Ship (STS) Batu Ampar Batam akhir Juni lalu, hal ini menganggu keselamatan dan keamanan kapal yang akan berlabuh diperairan tersebut
Dikabarkan perusahaan nasional ini telah menerjunkan penyelam melakukan pencaharian selama tujuh hari dikedalanan 40 meter hingga 50 meter menuju dasar laut, tetapi bangkai kapal Multi Sahabat 8 belum berhasil ditemukan.
Menurut narasumber yang tak mau disebutkan namanya kepada awak media mengatakan area kapal tenggelam merupakan tempat labuh kapal, yang berdekatan jalur pipa gas dan kabel optik, sehingga menganggu keselamatan dan keamanan pelayaran, " kalau kapal tenggelam di area STS itu wajib dicari dan diapungkan, karena perairannya tempat kapal menurunkan jangkar untuk berlabuh " Ujarnya.
Dikatakanya, bila perusahaan salvage tidak mampu secara manual mencari kapal yang tenggelam di dasar laut, agen kapal PT. JC yang menggageni kapal naas tersebut sepatutnya melapor ke Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) khusus Batam untuk memintak bantuan petugas Navigasi mencari keberadaan kapal tagbout Multi Sahabat 8. "Area tenggelam kapal sangat riskan karena berdekatan jalur pipa Gas dan kabel optik, solusinya mintak bantuan kapal navigasi untuk mencari keberadaan kapal" sambungnya.
Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) khusus Batam, Sanggam Marihot Simamora melalui bidang Humas Aina Solmidas saat dihubungi awak media terkait proses pencaharian kapal tagbout Multi Sahabat 8 mengatakan sejauh ini belum mengetahui proses dan tahapan pencaharian kapal," Tolong di WA saja nama kapalnya Pak,nanti saya tanyakan kepada Bidangnya" kata Aina.
Seperti diberitakan sebelumnya pada Rabu (24/6) Kapal Tagbout Multi Sahabat 8 tengah membantu MT Clearocean Apollon 11 di area perairan wajib pandu, namun diduga kapal berbahan besi bertubrukan dengan kapal MT. Clearocean Apollon 11, sehingga kapal yang memuat 5 orang kru kapal tenggelam.
Dalam peristiwa tersebut korban capten kapal Bambang Hardiono ikut tenggelam dan beberapa hari ditemukan jasadnya diperairan internasional, sedangkan empat orang kru kapal dapat menyelamatkan diri.**Tim
Posting Komentar