MARITIMRAYA.COM - Batam, Letak strategis Batam selain berbatasan Singapura dan Malaysia, juga alur perairan internasional dengan lalulalang kapal niaga yang padat tersibuk no 2 di dunia, hal ini tentu sangat menarik bagi investor domestik maupun asing untuk menjajaki pulau berbentuk kalajengking ini.
Pelaksana Harian (Plh) Direktur Promosi dan Humas BP Batam Mohamad Taofan menuturkan Batam terbuka dengan masuknya investasi asing. Batam memiliki banyak peluang usaha yang dapat ditawarkan kepada investor.
“peluang investasi di Batam sangat terbuka bagi perusahaan asing, kita terangkan kondisi Batam saat ini dan keunggulan Batam mudah – mudahan dapat berlanjut dan merealisasikan investasinya,” kata Topan setelah pihaknya menerima kunjungan 3 (tiga) delegasi perusahaan yang tergabung dalam Group Fujikon Industrial Hongkong Ltd. di BP Batam pada Rabu (17/7/2019) pagi.
Adapun 3 (tiga) perusahaan tersebut yakni Fujikon Industrial co, Wing Sang Bekelite Electrical Mfy Ltd., dan UCP International co Ltd. Perusahaan memproduksi berbagai produk elektronik termasuk perlengkapan rumah tangga.
Managing Director PT Central Global Santos Loy yang dalam hal ini sebagai fasilitator mengatakan pertemuan tersebut merupakan tahapan penjajakan untuk membicarakan hal – hal mendasar seperti arah kebijakan regulasi dan insentif yang diberikan.
“Kita punya bisnis development dengan tugas menarik investor dari luar, kita punya network di Hongkong sama China seperti kita tahu berhubung trade war ini, maka di Batam punya peluang untuk menarik investor dan hadirnya grup dari Hongkong ini bahwa mereka mau keluar tapi mereka tidak tahu mau kemana maka itu mereka hubungi kita, kita langsung hubungi BP Batam,” ujar Santos Loy.
“Grup mereka besar sekali ada belasan ribu asosiasi mereka disitu dan ini kesempatan kita tiga perusahaan yang hadir disini punya karyawan ada yang 4000 – 5000 orang, ada yang 2000 lebih dan ada yang 800 orang, dan mereka saat ini juga sedang membandingkan antara Indonesia, Myanmar, dan Vietnam,” sambungnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan ketiga perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar dengan jumlah karyawan terbilang banyak di Negara asalnya. “Mereka bergerak di bidang produksi Head phone, hair driyer, artificial flower tapi mereka punya customer Amerika sama Jepang jadi target semua (ekspor) luar negeri dengan produk high class,” ucapnya.
Ia pun meyakini dengan penjajakan awal yang dilakukan pihaknya bersama delegasi perusahaan tersebut kepada BP Batam akan berdampak positif bagi perekonomian Batam.
“impressive awal sangat bagus, yang terpenting adalah cost nya karena mereka barusan dari Vietnam dan Myanmar, bagi produksi kan semua faktor kepada cost nya, mereka punya data – datanya dan mereka nanti akan sharing ke kita, kita usahakan bisa investasi di Batam,” Terang Santos** Rilis
MARITIMRAYA.COM - Batam. Badan pengusahaan (BP) Batam melalui Unit kerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) gelar sosialisasi percepatan pengembangan kebijakan prioritas investasi dan ekspor serta peningkatan pelayanan frontliners di Balairung sari BP Batam, pada Senin (8/7/2019) Pagi.
Pelaksanaan Ini guna memberikan informasi dan pemahaman maupun implementasi kebijakan pengembangan investasi yang baik bagi perusahaan dan pembekalan substansi untuk pelayanan frontliners dalam standart pelayanan yang berkualitas.
Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady menyampaikan dalam sambutannya untuk peningkatan investasi BP Batam mengandalkan pelayanan frontliner. Untuk saat ini, BP Batam memiliki 3 unit frontliner yakni Klinik berusaha untuk mempermudah penyelesaian masalah berusaha, OSS (Online Single Submission) untuk mempermudah perizinan investasi, dan Garda sebagai pengawal investasi.
“Pada pengajuan investasi para frontliner harus dibekali dengan pengetahuan yang luas mengenai investasi tersebut, sehingga pengaju dapat menerima informasi yang lengkap dan jelas agar tidak menjadi kesalahapahaman dikemudian hari. ” Ujar edy.
Ia menambahkan bahwa BP Batam saat ini telah membentuk satuan tugas (Satgas) percepatan investasi dan ekspor guna menggenjot investor dalam dan luar negeri untuk menanamkan modal di Kota Batam. Satgas tersebut terdiri dari empat bagian yakni garda restrukturisasi dan revitalisasi investasi, garda pengawalan percepatan, garda penyelesaian operasional investasi dan atau ekspor, terakhir garda evaluasi dan pengembangan investasi baru dan ekspor. Kedepannya garda ini diharapkan bisa mempercepat investasi dan ekspor
Ia menambahkan bahwa salah satu fasilitas yang diberikan untuk investasi yakni insentif bagi pelaku usaha. Insentif ini terdiri dari fiskal dan non-fiskal. Dalam hal ini, Fiskal berarti bebas bea masuk dan bebas PPN. Tiap tahunnya BP Batam mendapatkan biaya investasi dari APBN bagi FTZ yang merupakan insentif fiscal. Sedangkan Non fiscal, seperti suku bunga, pembiayaan, kemudahan perijinan lahan dan pengurusan ijin lalu lintas barang.
Pada kesempatan ini, Turut hadir Kasubdit Luar Negeri BKPM, Sri Endang Novitasari selaku salah satu narasumber. Sri Endang menyampaikan pada paparannya, bahwa saat ini pemerintah sangat fokus pada perbaikan kemudahan berusaha yang spesfik dalam bentuk perbaikan pelayanan perizinan.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 5% pada tahun 2018 namun masih rendah dibandingkan beberapa negara kompetitor lainnya seperti Vietnam, Filipina dan Myanmar. Salah satu penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi karena terhambatnya realisasi investasi dan defisit neraca perdagangan di Indonesia” jelas sri.
BKPM perupaya terus memperbaiki iklim investasi guna meningkatkan investasi berkualitas di Indonesia. BKPM telah mendapat mandat dari Presiden Jokowi untuk fokus dalam tiga hal yaitu perbaikan proses perizinan investasi, debottlenecking realisasi investasi yang terkendala, dan perbaikan iklim investasi” Ujar Sri
Adapun 6 sektor prioritas investasi pemerintah indonesia yakni Infrasuktur (Transportasi, Jalan Tol, Kawasan Ekonomi Khusus,Kawasan Industri) , Industri Manufaktur (berorientasi ekspor, substansi impor dan industri bernilai tambah) , Maritim (Perikanan), Agrikultur, Pariwisata dan Industri Gaya hidup (ekonomi kreatif dan ekonomi digital).
Benediktus Dwi Hari Prasetyo, Staff Khusus Kementerian Perekonomian menyampaikan selaku narasumber bahwa BP Batam sedang mengembangkan IBOSS (Indonesia Batam Online Single Submission) yang merupakan penyederhanaan dari OSS.
Ia menjelaskan Pada tahun 2018, pemerintah mengeluarkan PP mengenai OSS yang pelaksanaannya diatur dalam PP Nomor 24 Tahun 2018, merupakan upaya pemerintah dalam menyederhanakan perizinan berusaha dan menciptakan model pelayanan perizinan terintegrasi yang cepat dan murah, serta memberi kepastian,” Ujar Benediktus.
"Dalam hal ini, regulasi sudah diperbaiki dalam konteks tata kelola yang lebih luas. PP-24/2018 ini merupakan milestone positif dan komprehensif untuk menyinkronkan regulasi perizinan di Pusat dan Daerah” ujar Benediktus.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota 3/ Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha, Dwianto Eko Winaryo, Plh. Direktur PTSP Evi Bangun, Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Batam, Lucky Agung Binarto, Anggota Kelompok Kerja IV Satuan Tugas Kemenko Perekonomian, Dyah Purbandari, dan lebih dari 60 peserta pelaku usaha.**Assyfa (Rillis)
BATAM, MARITIMRAYA.COM - (MARA) , Presiden RI Joko Widodo resmi menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan Internasion...