maritimraya.com - Batam, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlatamal) IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto, S.E., M.Han., hadiri acara peletakan lunas/keel laying pembangunan kapal di galangan kapal PT. Batamec Tanjung Uncang Batam Kepri, pada Rabu pagi (18/11/2020).
Acara tersebut diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sambutan Presiden Direktur (Presdir) PT.Batamec, lalu pelaksanaan Ke el Laying, dilanjutkan penandatanganan Berita Acara Keel Laying, sambutan Asintel Kasal Laksamana Muda TNI Angkasa Dipua, S.E., M.M., doa, lalu ditutup dengan foto bersama.
Pembangunan satu unit kapal type Kapal Bantu Cair Minyak (BCM) ini, dikerjakan oleh putra-putra terbaik bangsa, hal tersebut ditandai peletakkan lunas/keel laying, pernyataan resmi pembangunan Kapal BCM dengan menekan tombol sirena oleh Asintel Kasal
Selain itu penandatanganan Berita Acara Peletakan Lunas/Keel Laying pembangunan kapal antara Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Laksamana Pertama TNI Budi Sulistyo, CHRMP., dengan Presiden Direktur PT Batamec Maya Miranda, S.H., MIB., yang disaksikan oleh Asintel Kasal
Dalam sambutannya Asintel Kasal mengatakan “PembangunanKapal BCM saat ini merupakan tindak lanjut pengadaan Alutsista dalam upaya meningkatkan kekuatan dan kemampuan TNI Angkatan Laut yang mengacu kepada Minimum Essential Force yang telah ditetapkan”, sebutnya.
Lebih jauh dikatakan “Sebagai salah satu galangan dalam negeri, PT.Batamec diharapkan mampu meningkatkan mutu serta kemampuan dalam membangun kapal perang produksi dalam negeri yang berteknologi tinggi, sehingga PT.Batamec dapat menjadi referensi bagi TNI Angkatan Laut untuk tetap menjalin kerja sama dimasa mendatang”, pungkasnya.
Hadir dalam acara tersebut Kadislaikmatal Laksma TNI Udyatmiko, Danguskamla Laksma TNI Yayan Sofyan,S.T., Kasubdis dalada, Kasubdisadalut, Aslog Danlantamal IV Kolonel Laut (T) Cok Bagus Alit Y, S.T., Aslog Danguskamla Kolonel Laut (T) I Negah S, Dansatgas Kapal BCM Kolonel Laut (T) Dody serta perwakilan dari Bank Mandiri.
( Dirilis dari :Pelopor Wiratama)
maritimraya.com - Batam, Badan Penguasahaan (BP) Batam, melalui Direktorat Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, menggelar Sosialisasi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 83 Tahun 2020 dan Permendag Nomor 76 Tahun 2019 dengan mengundang para pelaku usaha Batam, Kamis (19/11/2020), di Aston Hotel Batam.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Harlas Buana dan menghadirkan Kepala Sub Direktorat Barang Modal Direktorat Impor Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Muhammad Sulaiman Suaib dan Kasubdit Barang Kimia Berbahaya, Tambang dan Limbah Kemendag RI, Ernawati, sebagai narasumber.
Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Harlas Buana, dalam sambutannya mengatakan, perkembangan industri aktif bidang usaha daur ulang berdasarkan izin usaha kawasannya didominasi oleh industri daur ulang bukan logam.
“Untuk perusahaannya memang masih dominan industri daur ulang bukan logam, adapun jumlah industri yang aktif mengajukan pemasukan BMTB melalui SIKMB BP Batam terus mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir,” ujar Harlas.
Ia berharap, melalui kegiatan ini, para pelaku usaha semakin mendapatkan pemahaman terkait ketentuan pemasukan limbah non B3 sebagai bahan baku industri maupun pemasukan BMTB, yang pada akhirnya dapat mewujudkan kemudahan dalam berinvestasi di Batam.
Adapun konsep perubahan Permendag Nomor 118 Tahun 2018 Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 76 Tahun 2019 yang disampaikan oleh Kepala Sub Direktorat Barang Modal Direktorat Impor Kemendag RI, Muhammad Sulaiman Suaib, mencakup kemudahan pengumpulan dokumen permohonan perizinan para pelaku usaha beserta simplifikasi persyaratannya.
“Dalam rangka menarik investasi, salah satu usulan konsepnya adalah terkait penambahan jenis mesin dalam keadaan tidak baru yang dapat diimpor kepada pembina industri, dalam hal ini Menteri Perindustrian, agar HS Code dapat diakomodir dalam regulasi Permendag Barang Modal Dalam Keadaan Tidak Baru,” ujar Sulaiman Suaib.
Perubahan dan relaksasi atas peraturan tersebut, dikatakan Sulaiman Suaib, juga merupakan bentuk perhatian dari pemerintah pusat terhadap kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.
Kasubdit Barang Kimia Berbahaya, Tambang dan Limbah Kemendag RI, Ernawati, menjelaskan beberapa perubahan yang tercantum dalam Permendag Nomor 83 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 84 Tahun 2019 Tentang Ketentuan Impor Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun Sebagai Bahan Baku Industri.
“Adapun perubahannya mengenai eksportir terdaftar, ketentuan dalam proses PI-nya sendiri disimplifikasi, termasuk di dalamnya penambahan pelabuhan tujuan, pengintegrasian sistem dan masa berlaku Bukti Eksportir Terdaftar (BET),” ujar Ernawati.
"( Hms)
maritimraya.com - Batam, Pemerintah kota Batam bersama Indonesian Maritime Pilot's Association (INAMPA) menggelar acara Fokus Group Discussiin (FGD) kemaritiman pada Kamis (19/11) di Hotel Golden Bay Bengkong Laut.
Acara bertema "Peluang tantangan dan sinergi untuk majukan bisnis maritim Kepri, khususnya Batam dan sekitarnya, ini dibuka secara resmi oleh Pjs Walikota Batam Syamsul Bahrum.
Dengan menghadirkan Enam orang narasumber yang sangat kompeten di bidang maritim yaitu, Ka Bakamla Zona maritim barat, Laksamana Pertama TNI Hadi Pranoto, Komandan Guskamla Koarmada I, Laksamana Pertama TNI Yayan Sofiyan ST, KSOP khusus Batam yang diwakili Kabid Kepelabuhan Rudi Abdisena, KPU Bea Cukai Batam diwakili Akbar Afianto, Direktur PT. Badan Usaha Pelabuhan Kepri, Capt. Darmansyah, serta rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah). Agung Dhamar Syakti.
Syamsul Bahrum dalam sambutanya menyampaikan peluang bisnis maritim Batam selama ini diketahui sangat potensial untuk mendongkrak ekonomi, hal itu dikarenakan ramainya aktifitas lalu lalang kapal yang cukup padat di perairan selat Malaka, namun aktifitas labuh, tambat kapal asing tersebut didominasi perairan Singapura dan Malaysia.
ia mengingatkan pengembangkan bisnis maritim tetap menjaga kesetaraan antara pembangunan ekonomi dengan kekuatan pertahanan dan keamanan maritim.
"Saya mengharapkan FGD ini akan membuat tim yang memuat secara konferhensip semua kebijakan di bidang maritim meliputi, analisis, potensi, aturan, kekuatan, kelemahan, tantangan serta peluang untuk memajukan bisnis maritim" Harapnya.
President INAMPA Pasoroan Herman Harianja kepada awak media menyampaikan kegiatan FGD bersama Pemko Batam terselenggara sesuai semangat bersama untuk membangun daya saing kemaritiman.
Dikatakanya Inampa ridak hanya sebagai wadah resmi perwira pandu maritim Indonesia, namun organisasi profesi ini juga berperan sebagai salah satunya penasehat kemaritiman.
sebagai negara maritim kita harus mampu mengelolah bisnis maritim yang lebih terintegrasi dan berkolaborasi.
"Kolaborasi bersama stakeholders dalam layanan pemberi jasa kemaritiman membuat Semangkin efektip dan cepat karena operasional kapal niaga mengacu ketepatan waktu" ujarnya.
Tak kurang 170 unit per hari kapal asing lalu lalang di perairan selat Malaka, ironisnya market ini belum kita garap secara optimal.
" Kapal niaga asing tersebut banyak singgah di perairan Singapura dan Malaysia. Untuk melakukan bongkar muat barang" Sebutnya.
Untuk itu Batam sebagai miniatur kemaritiman Indonesia harus memiliki daya saing yang tinggi, dengan kemampuan Infrastruktur, suprastruktur, SDM, Inovasi, kreatifitas dan networking.
"Kalau ini bisa kita lakukan pasti kita punya daya saing lebih baik, dan harus kompak jangan ada ego sektoral" Pungkasnya.
*Redaksi
maritim raya.com - Batam, Direktorat Pengamanan Aset BP Batam melaksanakan survei Objek Vital Nasional (Obvitnas) di lingkungan BP Batam yang diasistensi oleh Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) Korsabhara Baharkam Mabes Polri.
Direktur Pengamanan Aset BP Batam, Brigjen Pol. Moch. Badrus, mengemukakan, asistensi ini merupakan kelanjutan dari pendampingan yang telah dilakukan sebelumnya pada beberapa waktu lalu
“Hari ini disampaikan hasilnya dan akan kita tidaklanjuti bersama di wilayah ini, objek vital nasional dan cara pengamanannya, mudah-mudahan ke depannya kita bisa lakukan pengamanan yang maksimal, sehingga investor yang akan berinvestasi di daerah ini merasa aman dan terjamin,” kata Moch. Badrus saat pemaparan hasil asistensi pada Rabu (18/11/2020) di Gedung Pusat Teknologi Informasi BP Batam, Batam Centre, Batam.
Direktur Pamobvit Korsabhara Baharkam Polri, Brigjen Pol. Suhendri, dalam penjelasannya mengemukakan, ada beberapa hal yang telah disarankan kepada pihak BP Batam terkait penetapan obvitnas.
“BP Batam diharapkan untuk bisa menerapkan Sistem Manajemen Pengamanan pada objek vital tersebut. Sehingga nanti akan mendapatkan sertifikasi dari Polri dan hal ini ke depannya dapat bermanfaat bagi BP Batam dan juga Polri,” kata Brigjen Pol Suhendri.
Dalam asistensi tersebut dilakukan pemaparan laporan hasil asistensi dan penetapan beberapa aset BP Batam yang akan ditetapkan sebagai Obvitnas yang disampaikan oleh Auditor Sispamobvitnas Madya TK II Ditpamobvitnas Korsabhara, Kombes Pol. Yacobus Sukirno.
Sedangkan Sistem Manajemen Pengamanan dalam lembaga disampaikan oleh Auditor Profesional Sistem Manajemen Pengamanan, M. Roy Kusumawardhana, dan presentasi terkait koordinasi dan Pembinaan Operasional Obvitnas di Wilayah Kepulauan Riau yang disampaikan oleh Kombes Pol Agus Triatmaja menjadi akhir dari paparan dalam kegiatan Penyampaian Rekomendasi, Hasil Asistensi dan Survei Objek Vital Nasional di lingkungan BP Batam.
Dalam kegitan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan berita acara Asistensi dan Pendampingan Penetapan Obvitnas yang ditandatangani oleh Dirpamobvit Korsabhara Baharkam Polri, Brigjen Pol. Suhendri dan Direktur Pengamanan Aset BP Batam, Brigjen Pol. Moch. Badrus.
Kegiatan ditutup dengan melakukan peninjauan ke lapangan beserta seluruh jajaran terkait.
Turut Hadir dalam kegiatan, Ketua Korwil HKI Kepri, dan beberapa perwakilan dari Kawasan Industri Batam, dan sejumlah pejabat tingkat III dan IV di lingkungan BP Batam.
( Hms BP)
Maritimraya.com – Batam, Musyawarah Bersama Asosiasi Pengusaha Alat Keselamatan Pelayaran Indonesia (Mubes Aspesindo) wilayah Kepri yang mengagendakan pemilihan ketua Aspesindo masa bakti Tahun 2020 -2022 pada Sabtu (14/11) di Batam berjalan sukses dan lancar.
Persaingan ketat memperebutkan kursi tampuk kepemimpinan antara dua calon ketua yakni, H. Muhammad Taufik dan petahana syaiful Anwar dalam perolehan suara dukungan mewarnai pemilihan dua tahunan tersebut.
Dengan perolehan suara beda tipis akhirnya H. Muhammad Taufik terpilih untuk menahkodai Aspesindo masa bakti 2020-2022 menggantikan Syaiful Anwar.
Proses pemilihan dilakukan voting, keduanya bersaing ketat memperoleh dukungan dari yang memiliki hak suara, dalam perhitungan suara calon ketua dari petahana Syaiful Anwar memperoleh dukungan sebanyak 12 suara, sedangkan H. Muhammad Taufik mendapat dukungan sebanyak 16 suara.
Ketua Panitia acara Mubes Aspesindo Amrah kepada awak media menyampaikan rasa syukur acara Mubes Aspesindo yang Ke III ini berjalan dengan tertib dan lancar, semua peserta yang hadir tetap mengikuti kebiasaan baru protokol kesehatan guna memutus rantai Covid-19.
“Alhamdullillah kita telah mengantarkan Mubes Ke tiga ini berjalan dengan lancar , hasilnya sama-sama kita ketahui Ketua Aspesindo untuk masa bakti Tahun 2020 -2022 dipimpin H. Muhammad Taufik” Sebutnya.
Amrah menyampaikan organisasi ini disepakat isecara bersama untuk kepengurusan Aspesindo dengan masa bakti selama dua tahunan, hal ini selain penyegaran kepengurusan, juga memberi kesempatan semua anggota untuk mencalonkan diri sebagai Ketua periode berikutnya, “Sesuai anggaran dasar dan Kesepakatan semua anggota, kepemimpinan dua tahunan kita lakukan agar semua bisa merasakan memimpin organisasi” Terangnya.
Secara terpisah Ketua terpilih H. Muhammad Taufik saat di temui awak media mengatakan kesiapan menjalankan roda organisasi Aspesindo yang telah diamanahkan, Dikatakanya amanah ini tentu akan dijalankan untuk kemajuan Aspesindo, adapun program kedepan yang perlu mendapat dukungan yaitu selain membentuk kepengurusan yang solid. melakukan standarisasi minimal price atau minimal harga, hal ini perlu dilakukan supaya semua bia bersaing secara sehat.
“minim price ini keluhan dari sebahagian anggota, sehingga kita akan menciptakan kondisi persaingan sehat di dunia usaha.” Ujarnya.
Dikatakanya jika asosiasi-asosiasi yang lain bisa membuat standarisasi sebagai patokan penetapan harga, tentunya kita juga bisa apalagi ini yang dikeluhkan selama ini.
“Langkah pertama tentu nantinya kita buat progres rapat kerja membahas program tentunya dengan bermusyawarah,” Tutupnya.
Adapun jumlah anggota Aspesindo wilayah Kepri yang terdaptar yakni sebanyak 33 anggota dengan perincian 29 perusahaan berada di Batam, dan 3 perusahaan berada di luar Batam serta 1 anggota luar biasa.
*Am
BATAM, MARITIMRAYA.COM - (MARA), Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada 1.980 aparatur sipil negara (ASN) y...