MARITIMRAYA.com - Batam, Penggunaan Media sosial telah menjadi kebutuhan kehidupan masyarakat, berdasarkan hasil penelitian disebutkan, setiap hari rata-rata orang menghabiskan waktu 135 menit untuk berselancar di berbagai aplikasi facebook, youtube, twitter, instagram, whatsapp, Google, yang sarat dengan konten - konten positif maupun konten negatip yang perlu disikapi bersama.
Wakil Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) RI, Marsekal Madya TNI, Wieko Syofyan dalam kata sambutannya mengatakan media sosial saat ini sudah menjadi candu bagi masyarakat, Karakteristik media sosial yang interaktif, menarik, cepat dan mudah diakses menjadikan kekuatan besar dalam membentuki pola kehidupan masyarakat. Media sosial mampu menyebarkan pesan secara revolusioner. Efek yang ditimbulkan dari pesan tersebut dapat menjadi sedemikian luas sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku kolektif masyarakat.
Hal ini disampaikannya pada acara Focus Group Disscussion (FGD) dengan tema "Optimalisasi peran media sosial guna mengembangkan wawasan kebangsaan" pada Kamis (8/4/2021) di Batam.
Dikatakanya Perkembangan media sosial sejak awal tahun 2000-an turut menandai dimulainya era demokratisasi informasi digital. Seiring dengan terbukanya arus informasi, muncul berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tantangan terberat adalah ketika Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah bangsa tidak lagi menjadi wacana dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Pancasila merupakan ideologi hidup di tengah masyarakat yang harus selalu dijaga. Karena keutuhan Indonesia sebagai negara kesatuan tergantung dari bagaimana warga negara menjaga nilai-nilai pancasila sebagai falsafah bangsa. Salah satu cara menjaga nilai-nilai pancasila adalah dengan memberikan pengetahuan wawasan kebangsaan yang lebih luas sehingga masyarakat mendapat pemahaman yang lebih mendalam mengenai visi besar dari sebuah negara, serta memiliki landasan yang kokoh agar tidak jatuh kepada nilai-nilai yang merugikan bangsa. "
Perkembangan wawasan kebangsaan diharapkan semakin pesat ketika dapat memanfaatkan segala sarana dan sumber daya yang ada, termasuk media sosial yang saat ini sedang digemari masyarakat. Nilai-nilai wawasan kebangsaan dapat diinformasikan secara luas kepada masyarakat dengan menggunakan media sosial, sehingga dapat mendorong masyarakat untuk mengantisipasi nilai-nilai yang merugikan bangsa dan mengadopsi sikap mental yang mendukung terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Namun kondisi yang kita hadapi saat ini media sosial belum banyak digunakan untuk mensosialisasikan materi wawasan kebangsaan. Porsi konten yang berisi tema wawasan kebangsaan masih jauh lebih kecil dibandingkan konten-konten lain yang bersifat hiburan, yang banyak diantaranya kurang bermanfaat bahkan dapat memberikan dampak negatif. "
"Media sosial memiliki peran strategis untuk menyampaikan informasi mengenai berbagai persoalan, oleh karena itu penggunaan media sosial untuk mensosialisasikan pengetahuan mengenai wawasan kebangsaan perlu diusahakan agar lebih optimal.
" Dalam diskusi ini diharapkan akan mendapat masukan suatu konsep pemikiran tentang bagaimana optimalisasi penggunaan media sosial untuk menyebarluaskan pemahaman wawasan kebangsaan secara lebih menarik dan informatif, sehingga masyarakat mendapatkan landasan yang kuat dalam berbangsa dan bernegara. dari permasalahan tersebut Lemhannas RI memandang perlu untuk melakukan kajian jangka panjang tentang “optimalisasi peran media sosial guna mengembangkan wawasan kebangsaan”. Jelas Wieko Syofyan.
Guna pendalaman kajian jangka panjang direktorat sosial budaya dan demografi debidjianstrat Lemhannas RI, yang selanjutnya akan disusul dengan diskusi lainnya, baik di Lemhannas RI maupun pendalaman kajian di lokus, juga jajak pendapat dan round table discussion (RTD). Semuanya itu dimaksudkan untuk mendapatkan berbagai ide, gagasan dan solusi bagi penggunaan media sosial yang bermutu.
Brigjen Pol. Joko Rudi E., S.H., S.Ik., M.Si, Direktur, Pengkajian Sosial Budaya dan Demografi, Debidjianstrat Lemhannas RI, menambahkan, kegiatan FGD yang dilakukan merupakan kajian strategis jangka panjang Lemhanas RI yang terfokus pada direktorat kajian budaya dan sosial mengenai upaya pemerintah mengantisipasi dampak media sosial, yang mana media sosial jika tidak dikelola dengan baik akan berakibat gangguan pada wawasan kebangsaan kepada generasi milenial yang berujung pada dampak integral bangsa Indonesia.
' Dengan merangkum intisari hasil kajian berupa rekomendasi kebijakan (policy recommendation) akan disampaikan kepada presiden RI,"
Tampak Hadir di acara ini, Kapolda Kepulauan Riau (Kepri), Irjen Pol Dr Aris Budiman M.Si, Asisten Ekonomi dan Pembanfunan Provinsi Kepri, Samsul Bahrum PhD, Irjen Pol. Drs. Triyono Basuki P., M.Si., Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Hankam Lemhannas RI, Brigjen TNI Lilik Sudaryani, S.I.P., Tenaga Ahli Pengkaji Madya Bidang Sosial Budaya Lemhannas RI,Marsda TNI (Purn) Baskoro Alrianto, M.Sc., Tenaga Profesional Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Lemhannas RI, Kolonel Chb Komara Manurung Kabagops Binda Kepulauan Riau (Kepri), Kombes Pol. Rudi Haryanto, S.Ik., Direktur Binmas Polda (Kepri), PWI Kepri Chandra Ibrahim. (Tim)