maritimraya.com - Batam, Bersempena dengan Hari Bakti Badan Pengusahaan (BP) Batam ke-49 Tahun 2020, BP Batam berbagi sukacita dengan memberikan santunan kepada anak yatim/piatu pegawai dan purnabakti yang tergabung dalam Ikatan Pegawai Purnabakti Otorita Batam (IPPOB).
Penyerahan santunan dilaksanakan pada Jumat, (22/10/2020) secara simbolis kepada 5 anak yatim pegawai BP Batam sebagai perwakilan dari 30 anak penerima.
Santunan diserahkan oleh Plh. Kepala BP Batam, Purwiyanto, didampingi Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol, Dendi Gustinandar dan Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Harlas Buana.
Sedangkan santunan bagi para purnabakti diserahkan oleh Anggota Bidang Keuangan dan Administrasi, Wahjoe Triwidijo Keontjoro, didampingi Kepala Biro Umum, Budi Susilo dan Kepala Biro SDM dan Organisasi, Lilik Lujayanti, yang diterima oleh Bapak Sulasmono dan Bapak Toni Pardede sebagai perwakilan dari 10 orang anggota IPPOB yang saat ini kondisi kesehatannya kurang prima.
Purwiyanto, dalam sambutannya, mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi kepada para purnabakti BP Batam yang telah berkontribusi kepada instansi, dan salah satu wujud kepedulian BP Batam kepada anak-anak yatim/piatu pegawai BP Batam.
“Teruntuk para pegawai yang masih aktif di BP Batam, saya rasa kegiatan ini bisa menjadikan tonggak agar ke depannya bisa kita tingkatkan. Jadi tidak hanya atas nama instansi, tapi juga bisa dilaksanakan dari unsur pegawai dengan berbagai kegiatan sosial,” ujar Purwiyanto dalam sambutannya di Marketing Center BP Batam.
Purwiyanto juga mendoakan para anak yatim/piatu pegawai BP Batam, agar mampu memberikan manfaat bagi diri sendiri, keluarga, agama, dan negara di masa depan.
“Semoga adik-adik yang menerima santunan hari ini kelak menjadi anak-anak yang pintar, yang rajin mengaji, saleh dan saleha, serta rajin mendoakan orang tuanya. Kami juga berharap, santunan ini dapat memberikan manfaat kepada adik-adik beserta keluarga,” harap Purwiyanto.
(rud)
maritimraya.com - Batam, Pelabuhan Batam akan menuju green port berstandar internasional menuju poros maritim dunia. Hal ini terungkap dalam pertemuan saat Badan Pengusahaan (BP) Batam menerima kunjungan Universitas Pertahanan, Kamis (22/10/2020) di Balairungsari BP Batam, Batam Centre.
Plh. Kepala BP Batam, Purwiyanto, menerima langsung kunjungan yang dipimpin Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, MM.
Purwiyanto, dalam sambutannya, mengatakan, kunjungan Universitas Pertahanan akan semakin mempererat hubungan baik antara BP Batam dengan Kementerian Pertahanan RI.
Ia berharap kunjungan ini dapat menghasilkan suatu yang bermanfaat untuk Batam, khususnya. “Harapan kami adalah kunjungan ini akan mengahasilkan sinergi dalam berbagai hal, terkait khususnya, Batam dapat bersaing dengan pelabuhan di seluruh dunia,” katanya.
Purwiyanto juga mengatakan hubungan BP Batam dengan Kementerian Pertahanan sangat erat. “Kami merasa hubungan antara BP Batam dengan Kementerian Pertahanan sangat erat. Kami ditugaskan ke Batam, sama dengan ditugaskan untuk perang, karena kami memang tidak menggunakan senjata atau yang lainnya, tapi kami butuh strategi, mungkin kami juga butuh pembekalan agar kami tau bagaimana sikap yang baik untuk menghadapi perang atau bersaing itu seperti apa,”katanya.
Pimpinan rombongan, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Masetio, MM, dalam sambutanya, mengutarakan, tujuan dari kunjungan ini adalah untuk melakukan penelitian bersama menganalisa Kota Batam menuju green port berstandar internasional sehingga dapat mengukuhkan sebagai poros maritim dunia.
“Kami hadir di sini, salah satunya untuk membuat penelitian tugas akhir, di mana kami akan meneliti dan menganalisa apa saja yang menjadi hambatan bagi Batam untuk bisa menjadi sama dengan Negara Singapura,” katanya.
Mersetio juga mengatakan, posisi Batam memiliki keunggulan dibanding dengan pelabuhan-pelabuhan lainnya di Indonesia. “Batam berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia dengan model pelabuhan yang canggih. Batam hanya bisa bermimpi untuk bersaing dengan negara tetangga kalau pelabuhannya saja masih model pelabuhan tahun 70-an,” katanya.
Marsetio juga mengatakan, timnya sempat menganalisa dan mempelajari karakter pelabuhan yang ada di Batam. “Kami sebenarnya sudah sampai di Batam sejak kemarin, kami juga langsung mengunjungi pelabuhan dan melihat keadaan Pelabuhan Batu Ampar. Kami masih melihat kegiatan di pelabuhan yang dilakukan secara manual dan tidak terdata secara baik,“ ungkapnya.
Dia juga menegaskan bahwa koordinasi sudah dilakukan dengan Bapak Menko Maritim. “Kami sudah berkoordinasi dengan Menko Maritim, dan kami juga sudah menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk membentuk pelabuhan yang berstandar internasional. Semua akan menggunakan konsultan, dan konsultan yang digunakan juga yang berstandar internasional,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Pertahanan, Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Oktavian, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, mengatakan, Unhan sudah melakukan beberapa penelitian di beberapa perairan yang memiliki potensi di Indonesia.
“Kami sudah melakukan beberapa penelitian, antara lain Selat Sunda dan Selat Lombok. Semua selat ini harus menjadi jalur yang menghasilkan untuk negara. Jalur internasional yang berbayar, jadi semua kapal yang lewat jalur Indonesia harus bayar ke Indonesia,” katanya.
**rillis
maritimraya.com - Batam, Pelaksana harian (Plh) Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Purwiyanto, didampingi oleh Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam, Wahjoe Triwidijo Koentjoro melakukan peninjauan ke Water Treatment Plant (WTP) Muka Kuning dan valve jaringan Central Sukajadi pada Kamis (22/10/2020).
Peninjauan ini dilakukan untuk melihat dari dekat bagaimana proses produksi dan distribusi air yang selama ini dilakukan PT Adhya Tirta Batam (ATB) di Water Treatment Plant (WTP) Muka Kuning serta valve jaringan Central Sukajadi.
Dalam peninjauan tersebut, Plh. Kepala BP Batam dan jajaran diterima oleh Direktur PT ATB, Benny Andrianto, beserta jajarannya.
Plh. Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Purwiyanto, mengatakan, tujuan kunjungan tersebut adalah dalam rangka proses pengakhiran dan penyerahan aset dari PT ATB yang telah 25 tahun melayani masyarakat Batam dan konsesi tersebut akan berakhir pada tanggal 14 November 2020 mendatang.
“Masyarakat tidak perlu khawatir pada masa transisi ini, seperti yang kita harapkan bersama semoga pelayanan tidak terganggu. Namun dalam prosesnya nanti jika ada kendala yang terjadi, kita harapkan kendala tersebut dapat teratasi,” kata Purwiyanto.
Direktur PT Adhya Tirta Batam, Benny Andrianto, mengatakan, pada dasarnya seluruh aset yang nantinya akan diserahkan sudah dalam kondisi yang siap berfungsi dengan baik dan sudah dipelihara, sehingga layak dan pantas untuk digunakan kembali.
“Aset-aset nantinya yang akan diserahkan adalah semua aset yang berfungsi untuk produksi dan distribusi yang mencakup WTP dan jaringan yang ada di dalamnya,” kata Benny Andrianto.
Turut Hadir dalam kegiatan Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan, Binsar Tambunan, Direktur Restrukturisasi sekaligus Ketua Tim Pengakhiran, Arham Sakir Torik, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Dendi Gustinandar, dan jajaran manajemen PT ATB.
(cc)
maritimraya.com - Batam, Pencaharian satu orang korban atas nama Dana (36) yang tenggelam di sekitar kolam pelabuhan Beton Sekupang Batam akhirnya ditemukan para penyelam pada Selasa pagi (20/10) dalam kondisi meninggal dunia.
Korban ditemukan oleh penyelam masyarakat Tempatan didasar laut sekitar 200 meter dari dermaga pelabuhan beton tersebut, sementara kapal pompong yang mengangkut korban masih tenggelam didasar laut hingga kini masih belum diketahui posisinya.
Hal ini dikatakan kepala Pos Sar Kota Batam Ronaldi saat dihubungi maritimraya.com melalui telepon seluler.
" Korban ditemukan sekitar pukul 6.30 pagi di dasar laut oleh penyelam pertama dari masyarakat Tempatan dan Tim SAR, selanjutnya pihak keluarga membawa ke rumah duka di pulau Belakang Padang" Terangnya.
Ditambahkan Ronaldi pencaharian korban dilakukan diwaktu pagi karena arus belum begitu kuat sehingga membantu penyelam melihat korban di dasar laut.
"Tadi siang sebelum sholat Zuhur korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga dan kerabat" Ujarnya.
Merunut kejadian awal, peristiwa korban tenggelam akibat kapal pompong yang dikemudikannya terbalik, Dana berlayar bersama Abib dari pelabuhan rakyat belakang Padang pada Senin dini hari (19/10) sekitar pukul 2.00 pagi menuju perairan Sekupang Batam untuk memancing sotong.
Namun sekitar 30 menit pelayaran mesin kapal mengalami gangguan pada pedal gas sehingga kapal melaju tak terkendali, jemping hingga kapal terbalik di arus gelombang yang cukup tinggi.
Dana dan kapal pompong yang dikemudikannya tenggelam di dasar laut, sedangkan Abib selamat berenang sampai ke tepi dermaga beton Sekupang Batam.
* Redaksi
maritimraya.com - Batam, Sejumlah kapal penolong (SAR) Gabungan melakukan pencaharian seorang pria Dana (36) yang tenggelam bersama kapal jenis pompong di perairan berdekatan kolam dermaga Pelabuhan Beton Sekupang Batam pada Senin(19/10).
Selain petugas SAR turut pula masyarakat setempat membantu menyelam untuk mencari keberadaan korban namun belum ditemukan.
Kepala Pos Sar Kota Batam Ronaldi saat ditemui awak media menjelaskan dua orang yang berada diatas kapal, satu orang selamat dan satu orang hingga kini masih dalam pencaharian.
" Satu orang selamat atas nama Abib (17), dan yang tenggelam hingga kini belum ditemukan bernama Dana (36), ujarnya.
Dikatakanya kronologis kejadian kapal berawal berangkat dari pelabuhan rakyat Belakang padang sekitar jam 2.30 pagi mau memancing sotong di perairan Sekupang dalam perjalanan sipengemudi tak bisa mengendalikan gas hingga kapal terangkat ombak laut dan karam.
" Korban yang selamat Abib menerangkan saat jatuh ke laut Dana masih memegang tali kapal dan berupaya menarik kapal kayu tersebut ke pantai, dan diingatkn Abib untuk melepaskan kapal karena arus gelombang kuat" Katanya.
Mereka rencana mau memancing sotong dan selanjutnya ke Batam, tiba- tiba di perairan sekupang mesin kapal pompong ngegas kencang hingga kapal melompat dan terbalik.
Diterangkan Ronaldi lokasi kejadian berkedalaman 20 meter dengan air yang keruh menyulitkan petugas menemukan korban, dan pencaharian di hari kedua akan melakukan pencaharian menyisir pantai.
" Sesuai SOP masa pencaharian korban kecelakaan selama 7 hari, mohon doanya semoga di hari kedua kami Tim Gabungan berhasil menemukan Korban" harapnya
* Redaksi
maritimraya.com - Medan, Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menjalin kerja sama tentang Operasional Jasa Pemanduan dan Penundaan Kapal di Perairan Wajib Pandu di lingkungan kerja Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani oleh Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin, dan Direktur Operasional dan Komersil, Ridwan Sani Siregar, yang dilaksanakan pada Jumat (16/10/2020), di Grand Aston City Hall, Medan, Sumatera Utara.
Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin, dalam sambutannya mengungkapkan, kerja sama antara BP Batam dengan dengan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) sudah berlangsung lama, tetapi pada hari ini kita membuatkan kerja sama yang lebih terstruktur. “Semoga hal ini menjadi awal yang lebih baik untuk ke depannya,” kata Syahril Japarin.
“Badan Pengusahaan (BP) Batam bukanlah perusahaan, tetapi Lembaga pemerintah yang bertugas dalam pengelolaan pengusahaan di Pulau Batam, di mana kita memberikan ruang seluas-luasnya kepada para pengusaha apakah itu dari BUMD, BUMN, maupun dari BUMS,” tambah Syahril.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), Dani Rusli Utama, mengatakan, penandatanganan kerja sama ini merupakan wujud upaya bersama antara Pelindo I bersama dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam dalam meningkatkan kinerja antar kedua belah pihak.
"Hari ini adalah kebahagian dan kebanggaan bagi kami, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), yang berarti pengakuan atas kerja sama kita, dan yang lebih penting adalah bagaimana kehormatan Pelindo I dipilih menjadi partner BP Batam ke depannya. Kami paham bahwa ada beberapa hal yang sudah kita kerja samakan yang dilakukan beberapa waktu lalu yang masih membutuhkan perbaikan dan penyempurnaan,” kata Dani Rusli Utama.
“Saya berharap kerja sama yang baru saja kita tandatangani ini memberi nilai tambah bagi kedua pihak, bukan saja dari sisi finansial, tapi juga dari sisi reputasi. Kami bangga bisa bekerja sama dengan BP Batam. Kami yakini akan bekerja dengan sepenuh hati,” kata Dani Rusli Utama.
Turut hadir dalam penandatanganan naskah kerja sama, antara lain Direktur Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Nelson Idris, General Manager Pelabuhan Barang, Kurnia Budi, Manager Komersial, Ronaldi Z, dan jajaran Managemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).
* Redaksi
maritimraya.cim - Batam, Badan Pengusahaan (BP) Batam memaparkan tiga proyek investasi di Batam pada acara Road to Indonesia Investment Day, yang dilaksanakan Selasa (13/10/2020) pagi, bertempat di Ballroom Radisson Golf & Convention Center Batam.
Ketiga rencana investasi tersebut dipaparkan oleh Kepala Bidang Analisa Ekonomi Makro dan Sektor Strategis BP Batam, Irfan Syakir Widyasa.
Proyek investasi tersebut, antara lain Pengembangan KEK Batam Aerocity, Logistik dan Halal Hub, serta Pengembangan Berorientasi Transit (LRT).
“Lokasi pengembangannya kami tentukan di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam. Dengan total luas lebih dari 1.700 hektar serta hanya memerlukan waktu kurang dari satu jam dari Singapura, menjadikan Batam sebagai pilihan yang tepat untuk berinvestasi,” ujar Irfan Syakir.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, melalui pengembangan tersebut, BP Batam mampu merangkul beberapa komponen pelayanan, seperti Maintenance Repair Overhaul (MRO) dan manufaktur komponen suku cadang pesawat terbang, pergudangan, distribusi, serta mencakup sektor jasa perhotelan hingga perkantoran,
Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Harlas Buana mengatakan, Indonesia Investment Day sendiri merupakan kegiatan unggulan hasil kolaborasi Badan Koordinasi Penanaman Modal RI, Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, KBRI untuk Singapura, dan BP Batam, yang bertujuan untuk memasarkan potensi investasi Indonesia, khususnya Batam, kepada investor global.
Harlas kemudian melanjutkan, pengembangan ketiga proyek investasi tersebut telah dipersiapkan secara khusus oleh tim KEK BP Batam dan telah tawarkan via one on one meeting melalui daring kepada investor.
“Alhamdulillah respon yang kami terima dari para investor terkait ketiga rencana investasi BP Batam, sangat positif. Mereka mengaku tertarik dan menaruh minat yang tinggi untuk menjajaki kerja sama lebih lanjut dengan BP Batam,” ujar Harlas.
Ia juga menyambut baik rencana pengembangan Travel Corridor Agreement (TCA) yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.
“Ada tiga pelabuhan di Batam yang ditunjuk sebagai pintu masuk para investor untuk berinvestasi di Batam, yakni Pelabuhan Harbour Bay, Pelabuhan Batam Center dan Nongsa,” kata Harlas.
Ia berharap, kegiatan ini mampu mendokrak jumlah investasi dan memperbaiki sektor ekonomi Provinsi Kepulauan Riau, khususnya Batam.
Hadir dalam acara melalui daring, Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Singapura Didik Eko Pujianto, dan Pjs Gubernur Provinsi Kepri Bahtiar.
*Hms - redaksi
maritimraya.com - Batam, Lembaga Aliansi Indonesia - Badan Penelitian Aset Negara (LAI- BPAN) DPD Provinsi kepri menggelar rapat via zoom meeting dengan kepala sekolah negeri Tingkat Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta pengurus bendahara dan pengelola aset se Kabupate Tanjung Balai Karimun pada Rabu (14/10).
Adapun rapat secara virtual tersebut membahas aspek hukum terkait pengunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Ketua LAI-BPAN DPD Provinsi Kepri Awaluddin menjelaskan kegiatan secara virtual ini akan diselenggarakan secara bertahap khususnya sekolah Negeri yang berada di kabupaten/Kota Provinsi Kepri.
"Zoom metting pertama bersama Kepala Sekolah Negeri tingkat SMA seProvinsi Kepri, kedua bersama Sekolah Tingkat SD,SMP se Kota Batam, dan Ketiga di Kabupaten Tanjung Balai Karimun ' Terangnya.
Kegiatan ini merupaka penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas dalam pengelolaan dan penggunaan dana pendidikan
Sehingga para peserta benar"memahami dalam hal aspek hukum yg di jelaskan.
Hali ini tentunya semua kepala sekolah beserta jajaran nya semangkin memahami dalam pengunaan dana BOS sesuai dengan peruntukannya yang telah diamanatkan oleh Undang undang.
Kepala Dinas Pendidikan Tanjung Balai Karimun yg diwakili sekretaris Dinas Pendidikan Dra. Reza Kurniati mengapresiasi kegiatan Zoom meting yang diselenggarakan oleh LAI-BPAN DPD Provinsi Kepri.
Kegiatan virtual ini merupakan kebiasaan baru serta salah satu solusi memutus rantai wabah covid 19, namun dengan kemajuan teknologi informasi semua berjalan dengan baik.
Semoga kabupaten yg lain bisa berpatisipasi dalam mewujudkan program yang dilaksanakan LAI-BPAN DPD kepri.
*Redaksi
Maritimraya.com - Batam, Assosiasi Pandu Maritim Indonesia atau Indonesian Maritime Pilot's Association (Inampa) akan menggelar Forum Group Discussion (FGD) di Batam, Inampa selain merupakan kumpulan perwira pemanduan propesional yang memiliki skill bernavigasi untuk keselamatan pelayaran kapal juga berkontribusi mengembangkan bisnis maritim.
Hal ini dikatakan President Inampa Pasoroan Herman Harianja kepada awak media usai memberikan pembekalan dan motivasi kepada para perwira pandu di kantor Pelindo I Cabang Batam pada Selasa (13/10).
Dikatakanya penyelenggaraan FGD akan dilaksanakan awal bulan Nopember tahun ini, Inampa berkaloborasi dengan pemerintah kota Batam dan dihadiri semua stakeholder maritim.
" Walikota Batam memfasilitasi rencana penyelenggaraan FGD dengan mengangkat thema Masa depan Kepri ada di Laut " Ujarnya.
FGD bertujuan membangun sinergitas bersama regulator dan operator seta stakeholder kepelabuhanan di provinsi Kepri khususnya Batam dalam meningkatkan infrastruktur, suprastruktur, dan yang jauh lebih penting kesiapan manusianya.
Mantan Dirut Pelindo I mengatakan optimis Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan wilayah didominasi 96 % perairan dan 4% daratan sangat prespektif untuk mengembangkan bisnis maritim.
Terutama kepulauan Batam yang berhadapan langsung dengan selat malaka perairan tersibuk no.2 di dunia dengan lalu lalang 100 ribu kapal/tahun.
" kapal asing yang lalu lalang di perairan selat malaka tidak boleh begitu saja,karena ada konsekwensi bernavigasi dalam keadaan selamat, siapa yang bisa melakukan itu adalah perwira pandu" jelasnya.
Indonesia telah memiliki mandat untuk mengelolah pandu di selat Malaka, hal ini tentu menjadi peluang dalam meningkatkan bisnis kemaritiman serta menjalin hubungan baik dengan masyarakat pelayaran international.
Secara terpisah General Manejer Pelindo I cabang Batam Capt. Al abrar kepada awak media mengatakan sangat menyambut baik dengan kunjungan President Inampa yang telah membekali pandu- pandu dengan meningkatkan ilmu, amanah, ahlak dan kompetensi.
" Sesuai Value BUMN (Pelindo) para perwira pandu biar bisa bersaing dengan negara asing" Ucapnya.
* Redaksi
MARITIMRAYA.COM - BATAM, Kecintaan seseorang terhadap tanah kelahirannya sering kali tercermin dari dedikasi dan pengabdiannya kepada masyar...