maritimraya.com - Batam, BPH Migas dan Pertamina berkolaborasi dengan anggota komisi VII DPR RI dapil Kepri menggelar sosialisasi implementasi Sub penyalur dan Penyalur mini bahan bakar minyak dan Gas kepada peserta utusan kapal pompong antar pulau dan nelayan Se - Provinsi Kepri .
Acara pembekalan sekaligus pendorong perekonomian nelayan agar tumbuh dan berkembang ini diadakan pada Sabtu (24/10) di Gedung Auditorium Kampus Institut Teknologi Batam (ITEBA) kecamatan Sekupang Batam.
Hadir dalam acara tersebut antaranya, Dr. H. Asman Abnur, SE, M.Si / Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PAN Dapil Kepri, Pjs Gubernur Kepri yang diwakili Kadis ESDM Provinsi Kepri, Anggota Komite BPH Migas, Ir.Henry Ahmad MT, General Manejer (GM) MOR I PT. Pertamina (Persero) PJS GM Piere Janitza Wauran, PJS Walikota Batam, Drs. Syamsul Bahrum, M.Si, Ph.D, Kadisperindag & ESDM Kota Batam DR. Gustian Riau, SE, M.Si, Perwakilan Polresta Barelang serta stakeholder lainnya.
Anggota Komite BPH Migas Ir. Henry Ahmad dalam sambutanya mengatakan peluang usaha sektor migas bagi Sub penyalur dan penyalur mini di Indonesia masih terbuka.
Hal ini berdasarkan perbandingan dengan negara tetangga Malaysia 8 ribu penduduknya dilayani 1 penyalur, sedangkan Indonesia masih tinggi yakni 35 ribu dilayani1 penyalur
Kondisi yang tidak sebanding ini menyebabkan munculnya diberbagai daerah Pertamini ilegal yang tidak jelas asal usul minyaknya sehingga mengancam stabilitas mesin bermotor.
" Kalau perizinan penyalur mini dengan kriteria Pertamina disebut petrashop, sedangkan perizinan Sub penyalur untuk kebutuhan kelompok seperti kelompok kapal pompong antar pulau maupun nelayan" terangnya.
Sementara Anggota Komisi VII DPR RI, Asman Abnur dalam sambutanya mengatakan support kepada BPH Migas untuk mensosialisasi implementasi penyalur dan Sub penyalur kepada masyarakat serta edukasi dan transparansi subsidi minyak dan Gas pemerintah ke masyarakat yang diputuskan bersama komisi VII DPR-RI.
" Nah sosialisasi inikan saya anggap penting diketahui masyarakat terkait tugas operator Migas dan regulator serta program pemerintah membuka peluang usaha Penyalur mini dan Sub penyalur" Ujarnya.
Diterangkanya beberapa program aspirasi masyarakat Kepri telah terealisasi dengan bantuan pembuatan sumur bor beberapa titik di pulau tanjung batu hal ini dikarenakan saudara kita disana sulit air bersih, serta bantuan Lampu penerang jalan menggunakan tenaga surya sebagai kebutuhan masyarakat di kundur.
" Acara puncak besok (Minggu) saya akan menyerahkan bantuan kementerian ESDM berupa paket konversi BBM ke BBG untuk mesin kapal nelayan di kampus ITEBA" Ucapnya.
Secara terpisah Sekjen Dewan Pimpinan Daerah Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (DPD KNTI) Kota Batam Ir. Hery Irianto kepada awak media mengatakan harapanya agar pembangunan SPBN/ petrashop untuk para nelayan bisa KNTI akomodir untuk kontribusi nelayan.
Hery selanjutnya menjelaskan Kepri merupakan wilayah kepulauan dengan jumlah 2407 pulau di Provinsi Kepri serta 446 pulau di kota Batam, sehinga sarana transportasi laut antar pulau dan nelayan sangat dominan, namun masyarakat hinterland sulit mendapatkan BBM.
" Tadi teman-teman Nelayan dari kabupaten lingga dan Karimun juga mengeluhkan kelangkaan BBM subsidi,dan akan menangkap peluang ini untuk kelancaran kapal nelayan mencari ikan" Tutupnya.
A mursalim
Posting Komentar