MARITIMRAYA.com - Batam, Paskah di amankanya kapal asing MT. ARK III dan MT. Anastasia I oleh KRI Parang - 647 dari perairan Tanjung Balai Karimun (TBK) ke Lanal Batam pada pekan lalu merupakan tamparan keras bagi Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) sebagai otoritas kepelabuhanan di TBK.
Sebagai koordinator kepelabuhanan yang memiliki kapal patroli dari Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) seharusnya melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan menjalankan pungsinya sebagai petugas pemeriksaan Dokumen dan alat kenavigasian diatas kapal.
Selain itu memeriksa kelengkapan sertipikat dokumen kapal dari keagenan kapal diteliti legalitas dokumen, sehingga proses perijinan kapal kegiatan STS dipastikan sudah clear and clean.
Hal ini dikatakan pemerhati maritim B Samosir menjawab pertanyaan maritimraya.com pada Jum'at (24/4) di Batam.
Dikatakanya dengan kejadian seperti ini tentu akan berdampak bagi kunjungan kapal asing untuk melakukan STS diarea perairan Tanjung Balai Karimun.
Secara terpisah Manajer Bisnis Pelindo1 cabang TBK, Sindu L Pranoto saat dihubungi maritimraya.com mengatakan tidak tahu masalahnya sama sekali, hanya yang kami tahu dari agen kapal, kapal dinaikan pihak AL dan petugas Surveyor, lalu disuruh melepaskan nuzle, dan kapal digerakan ke Batam.
Sampai sekarang diakui Sindu masih bertanya kenapa ditarik, sebab setahunya instansi CIQP tidak ada masalah, tapi dari AL ada masalah menurut mereka, "masalah kita tidak tahu, kami menunggu Inpormasi dari media apa kelanjutannya dan hasil temuannya" ujarnya.
Dijelaskanya menurut pihak keagenan kapal, MT. ARK III dan MT. Anastasia I sedang melakukan STS dan sudah mau selesai pengisian minyak jenis crude oil
Sindu berharap adanya jaminan keamanan untuk bisnis di Karimun, karena dari sisi pengusaha kita berupaya membesarkan kegiatan STS, dengan melakukan komunikasi
Keagenan di Singapura, Malaysia, dengan harapan kalau kegiatan ini ramai tentu saja ada turunanya, multi efek bagi pengusaha dan sektor Pendapatan Asli Daerah.
Sementara, Isak pegawai perusahaan keagenan kapal PT. Haswarpin yang menggageni kedua kapal asing tersebut saat di mintak keteranganya dengan halus menolak tidak mau memberi keterangan, "Saya hanya pegawai mengurus dokumen kapal, itu sama pimpinan saya aja pak, saya ga berani" Sebutnya
KRI Parang-647 dibawah kendali operasi Guskamla Koarmada I melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap MT. ARK III, GT 56.068 berbendera Iran dan MT. Anastasia I, GT 58.243 berbendera Panama di sekitar perairan Timur Pulau Karimun, Batam, (16/04/2020).
MT. ARK III mengangkut muatan 90, 275 metric ton minyak hitam (crude oil) tidak dilengkapi dokumen yang syah. Diduga MT. ARKI III akan melaksanakan transfer muatan ke MT. Anastasia-I di Perairan Yurisdiksi Nasional Indonesia tepatnya di area ship to ship (STS) transfer perairan Tanjung Balai Karimun.
(Red )
Posting Komentar