MARITIMRAYA.com - Batam, Guna memperkuat jaringan Bisnis marine service sebagai Sub- Holding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) bersama stakeholder menggelar Focus Group Disscusion (FGD) dengan Thema "pengembangan pelayanan Deep sea Pilotage selat Malaka, Singapura dan Malaysia" pada Selasa (25/10/2022) di Swissbell Hotel Harbourbay Batam.
Potensi ekonomi luar biasa besar dari kegiatan lalu lintas kapal di Selat Malaka, Singapura dan Malaysia baik untuk Bungker, Pemanduan, logistik, LayUp, STS mencapai angka 30 miliar dolar US per tahun, namun pengguna jasa kapal lebih dominan menggunakan fasilitas pelayanan Singapura dan Malaysia dari pada Indonesia.
Untuk itu PT. Pelindo jasa Maritim (PJM) Cabang Batam diharapkan mampu sebagai garda terdepan marine bisnis memainkan peranan menambah Pendapatan Negara Bukan Pajak(PNBP).
Hadir dalam acara FGD antaranya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang diwakili Kasubdit Pemanduan dan Penundaan Kapal Capt, Josua PSI Antoni, Perwakilan KemenkoMarves, Kadis Perhubungan Prov Kepri Junaidi, kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) seluruh Kepri,
Presiden INAMPA Pasoroan Herman Harianja, Disnav Kota Tanjung Pinang, Komisaris PT. JAI, (anak perusahaan PJM) Bay M Hasani
Selanjutnya hadir juga, Direktur Utama Pelindo jasa maritim (PJM) Makasar, Prasetiadi, Direktur Strategi dan Tehnik (PJM) Rosadi Apriza Putra, Badan Usaha Pelabuhan BP Batam Dendi Gustinandar, Manejer PT.PJM cabang Batam Capt, Al Abrar, sekretaris INSA Batam Fatrodin, serta pengguna jasa pemanduan PJM.
Direktur Strategi dan Tehnik PT.PJM Rosadi Apriza Putra kepada awak media mengatakan kegiatan FGD sebagai langkah memperkuat banyak ide dari peserta yang hadir, dan selanjutnya hasil pertemuan ini akan diramu lagi dengan stakeholder untuk bagaimana meningkatkan kolarabirasi baik antara PJM, regulator, pemilik kapal serta agen kapal.
Diketahui lalu lintas kapal - kapal di Selat Malaka, Singapura dan Malaysia melewati perairan Indonesia sebanyak 80% hal ini tentunya anak bangsa lebih berperan melayani keamanan dan keselamatan pelayaran baik bidang pemanduan maupun logistik." Jadi selain bisnis marine, hal yang tidak kalah pentingnya yaitu kita juga memprioritaskan keselamatan pelayaran " Tuturnya.
Dengan telah mempersiapkan fasilitas-fasilitas pendukung yang harus disediakan serta SDM sebagai kebutuhan keselamatan pelayaran, serta membangun jaringan pemasaran dengan customer hingga tertarik menggunakan jasa PJM.
President INAMPA, Pasoroan Herman Harianja mengatakan pihaknya sangat mensupport kegiatan FGD untuk pengembangan pelayanan bisnis marine di selat Malaka, Singapura dan malaysia.
Dikatakanya perairan selat Malaka, Singapura dan Malaysia merupakan lalu lintas kapal tersibuk No 2 di dunia, " Tulis yaa Untuk FGD ini Saya President INAMPA mendukung dua juta persen ," ucapnya
Kepala PT.PJM Cabang Batam Capt. Al abrar mengatakan kegiatan FGD guna membangkitkan lagi marine bisnis pemanduan laut dalam di perairan Selat Malaka, Singapura dan Malaysia yang banyak sekali Kapal- kapal niaga melewati perairan Indonesia.
Untuk itu PT. PJM cabang Batam yang ditunjuk oleh Sub Holding Pelindo Jasa Maritim yang berpusat di Makassar agar mengevaluasi sarana prasarana serta Sumber daya manusia (SDM) mampu berkompetisi dengan perusahaan asing PSA Singapura dan Malaysia." Dulu pemanduan laut dalam Selat malaka, Singapura dan Malaysia dilaksanakan oleh Pelindo I dan III, sekarang setelah Pelindo merger maka pemanduan akan dilakukan oleh Sub-Holding Pelindo Jasa Maritim," Sebut Capt Al Abrar.
Dikatakanya PJM cabang Batam akan menyekolahkan 8 orang petugas pemanduan laut dalam ke luar negeri hal ini sesuai kebutuhan dan tuntutan profesi yang memiliki kompetensi,
"SPJM memiliki petugas pemanduan laut dalam dengan jumlah total ada 59 orang, dan 115 unit kapal Pilot, cuma untuk PJM cabang Batam ada 15 orang petugas pemanduan laut dalam dan 6 unit kapal yang ada sekarang akan dilakukan peremajaan kapal Pilot " Ujarnya.**Am