BATAM, MARITIMRAYA.COM - (MARA), Terminal Ferry Internasional Gold Coast yang terletak dikawasan Bengkong Laut Kota Batam provinsi Kepulauan Riau resmi beroperasi pada Senin (14/4/2025).
Peresmian pelabuhan pariwisata tersebut dilakukan oleh menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono atau biasa disebut AHY, Kapolri Jenderal, Listyo Sigit Prabowo, Perwakilan KPK, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad,Wakil Gubernur, Nyangnyang Harris Pratamura, Walikota Batam sekaligus kepala BP Batam, Amsyakar Ahmad, Wakil Walikota sekaligus wakil BP Batam, li Claudiah Chandra dengan penandatanganan prasasti sekaligus penekanan sirine.
Dalam konferensi pers AHY menyampaikan pelabuhan internasional di bengkong membuka peluang ekonomi baru ditengah goncangan situasi global ekonomi dunia.
Dikatakanya dengan peluang ekonomi baru hadirnya pelabuhan Internasional Gold Coast sebagai konektivitas menarik pariwisata baik dari Singapura dan Malaysia sebagai negara terdekat ke Batam tentu akan membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan ekonomi kreatif dan UMKM.
Hal ini perlu adanya kerjasama pemangku kepentingan/ stakeholder dalam memajukan dan meningkatkan daya tarik secara positif sehingga wisatawan banyak masuk ke Provinsi Kepulauan Riau.
" Kita semua senang pariwisata di provinsi Kepri tumbuh dari 11% naik menjadi 20%" Ucapnya
Selanjutnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan Provinsi Kepulauan Riau dengan 96% Perairan dan 4% daratan memiliki sumber daya alam yang tinggi dan armada laut sebagai moda transportasi utama antar pulau baik mengangkut orang maupun memuat barang.
Namun menghadapi ketidakpastian ekonomi dunia merupakan tantangan kita bersama dengan membuat adanya kerjasama dari pusat dan daerah mempersatukan titik - titik ekonomi baru menghadapi kebijakan Trump.
Selain itu Kapolri memberi arahan petugas mengawasi titik - titik potensi pelanggaran penyeludupan manusia serta penyeludupan narkoba baik di jalur darat, Bandara maupun di Pelabuhan.
" Saat ini kita harus mengawasi potensi penyeludupan manusia TKI ke luar negeri agar tidak ada lagi korban"
" Kita dukung titik - titik ekonomi baru dengan pembekalan pengetahuan yang cukup bagi TKI sehingga semakin bertambah kunjungan wisatawan " Tutupnya.
Peresmian Terminal Ferry Internasional Gold Coast diwarnai Miskomunikasi Sejumlah Wartawan dan Panitia Acara.
Jelang acara peresmian Terminal Ferry Internasional akan berlangsung sejumlah wartawan yang mau meliput mendapat perlakuan yang kurang simpatik dari panitia dan dinilai melanggar kebebasan Pers sesuai UU Pers No.40 Thn 1999.
Awalnya sejumlah media diberi bed pengenal oleh panitia dan dipersilahkan masuk, selanjutnya panitia mempersilahkan wartawan duduk.
Namun salah satu panitia yang tidak mau menyebut namanya kepada sejumlah media mengatakan untuk duduk diluar sembari mengambil kembali bed yang sudah di bagi.
" Acara lputan untuk wartawan terbatas hanya 48 orang sambil menyodorkan kertas tertulis nama- nama media di satu lembar kertas."
"Mohon maaf kursi ini untuk duduk wartawan yang sudah terdaptar pak dan bapak diluar saja" Ujarnya lagi
Hal inilah membuat sejumlah media tidak terima diperlakukan secara diskriminasi dan mencari tahu ketua panitia.
Situasi dapat kembali nyaman setelah panitia Aini datang memberi akses wartwan untuk meliput peresmian teeminal ferry internasional yang dikelolah PT. Aneka Sarana Sentosa
" Silahkan Bapak/ Ibu tulis nama dan medianya di buku dimeja penyambut tamu" Ujarnya
Secara terpisah ketua Dewan Pimpinan Daerah Serikat Pers Republik Indonesia (DPD SPRI) Provinsi Kepri, Amrullah M menyanyangi tindakan oknum panitia tidak profesional dan bersikap arogan terhadap wartawan.
"Wartawan itu bekerja memiliki kode etik dan dilindungi Undang - Undang, mari kita saling memahami, untuk itu saya berharap kedepan panitia lebih profesional" Harapnya.
Posting Komentar