BATAM, MARITIMRAYA.COM - (MARA), Batam, kota yang dikenal dengan pesatnya industrialisasi, ternyata justru memunculkan ragam ancaman bagi Nelayan Kecil. Hal ini terungkap dalam kegiatan FGD penyusunan rencana aksi komunitas nelayan yang di selenggarakan oleh KNTI di Kota Batam (Jum'at, 11 Oktober 2024)
"Nelayan kecil di Kota Batam yang selama ini menggantungkan hidup dari laut kini terancam kehilangan segalanya, dari Hasil FGD terungkap berbagai ancaman datang dari berbagai arah—dari kerusakan lingkungan yang terus terjadi, hingga kebijakan yang tidak memihak" Ujar Miftahul Khausar (Pengurus Pusat DPP KNTI)
Miftah lanjut menegaskan bahwa DPP KNTI dan DPD KNTI Kota Batam dengan tegas mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah nyata demi menyelamatkan kehidupan para nelayan Kota Batam yang kian hari kian terpuruk.
Hal ini di perkuat oleh Ketua DPD KNTI Kota Batam, Armen yang mengatakan "Kerusakan yang menjadi ancaman yang paling nyata bagi nelayan adalah penebangan hutan mangrove dan bakau di pesisir Batam, alih fungsi lahan demi kepentingan industri telah menyebabkan kerusakan ekosistem laut yang tak terhindarkan".
"Bagi para nelayan, hutan mangrove bukan sekadar hamparan hijau, tapi benteng alami yang melindungi ekosistem pesisir juga menjadi tempat berkembang biak sumber daya perikanan" lanjut Armen
Dengan dihancurkannya habitat penting ini, ikan-ikan yang selama ini menjadi tumpuan hidup nelayan semakin sulit ditemukan. Hasil tangkapan menurun drastis, dan dengan itu, sumber penghidupan mereka perlahan-lahan menghilang.
Bukan hanya itu, dalam FGD KNTI juga terungkap ragam ancaman lain yang mengancam nelayan seperti pencemaran limbah industri peternakan babi yang dibuang langsung ke sungai, sulitnya nelayan akses BBM Subsidi karena tidak adanya fasilitas SPBUN, tidak adanya tempat labuh
untuk kapal-kapal nelayan kecil,
Dan tak ketinggalan, dampak perubahan iklim yang membuat nelayan semakin kesulitan memprediksi waktu dan lokasi penangkapan ikan. Ketidakpastian ini berujung pada ketidakstabilan penghasilan, menambah beban hidup Nelayan kecil yang sudah berat.
"Nelayan kecil dan tradisional adalah garda terdepan dalam menjaga laut dan pesisir. Jika mereka hancur, maka yang hilang bukan hanya pekerjaan mereka, tetapi juga keberlanjutan ekosistem pesisir yang selama ini menjadi penopang hidup masyarakat luas. Pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk melindungi nelayan kecil dan tradisiomal sebelum semuanya terlambat" Tutup Miftah (*)
Posting Komentar