MARITIMRAYA.COM - BATAM, Aksi unjuk rasa puluhan orang tua calon siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 16 Mangsang kec Sei Beduk, Kota Batam pada selasa (27/08/2024) kembali digelar dihalaman sekolah dengan membawa membentangkan belasan kertas karton yang bertulisan mohon kepedulian pemerintah agar anak- anak bisa sekolah.
kekecewaan para orang tua dengan menggelar unjuk rasa karena anak-anaknya tidak dapat diterima di sekolah tersebut Yang jarak rumah dengan sekolah sesuai dengan jalur zonasi
Para orang tua yang datang membawa poster dan spanduk berisi tuntutan agar pemerintah daerah, khususnya Gubernur Kepri dan Dinas Pendidikan, segera mencari solusi. Mereka merasa kecewa karena data Dapodik SMAN 16 terkait PPDB diduga tidak sesuai ketentuan dan kental adanya sistim Ordal (orang dalam).
"Kami umumnya ekonomi lemah dan ibu tunggal, dan kami didorong agar anak kami sekolah di SMA 28 kelurahan duriangkang, jaraknya sekitar 3 KM dari rumah tentu kami keberatan butuh transportasi, sedangkan di sekolah SMAN 16 anak kami bisa sekolah dengan jalan kaki karena jaraknya sekitar 750 meter " Ujar Uni.
Oleh karena itu uni meminta Dinas Pendidikan Kepri untuk turun langsung ke lapangan dan mencari solusi agar semua anak dapat bersekolah,” ujar salah seorang orang tua yang ikut dalam aksi tersebut.
Kepala SMAN 16, Manzeli Awal, saat dihubungi awak media membenarkan adanya aksi tersebut. Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah tidak dapat lagi menerima siswa baru kelas 10 karena jumlah delapan lokal sudah 36 siswa/lokal
Dikatakanya data dapodik sudah aksesnya sudah ditutup sehingga pihaknya tidak dapat meladenin dengan orang tua siswa baru lagi karena ini sesuai aturan yang belaku.
Selanjutnya pihak sekolah menyarankan para orang tua untuk mendaftarkan anak-anaknya ke SMAN 28 yang masih memiliki banyak kursi kosong. Namun, saran ini belum sepenuhnya diterima oleh para orang tua yang tetap menginginkan anaknya bersekolah di SMAN 16.
Unjuk rasa para orang tua ini berjalan hingga sore hari namun perwakilan pihak sekolah tidak dapat memberi solusi terhadap hak dasar anak untuk bersekolah, hingga akhirnya pihak keamanan turun kelapangan untuk membubarkan unjuk rasa** tim
Posting Komentar