MARITIMRAYA.COM - BATAM, Ketua Dewan Pengurus Wilayah Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (DPW KNTI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Amrah Fahnani SH menyambangi Nelayan Tradisional di Sekretariat Dewan Pengurus Cabang KNTI Sei Lekop Kecamatan Bulang. Batam Pada Senin (7/8/2023).
Dalam kunjungan Ketua DPW KNTI PROV Kepri bersama Bendahara DPD KNTI Kota Batam A Mursalim tersebut disambut dengan hangat oleh Ketua DPC KNTi Kecamatan Bulang Batam Rahmat beserta jajaran pengurus.
Amrah menyampaikan kunjungannya untuk silahturahmi khususnya kepada pengurus nelayan tradisional Kecamatan Bulang, " Tahun ini DPP KNTI akan melakukan Survei secara nasional tentang infrastruktur sanitasi dan infrastruktur lingkungan permukiman nelayan dan untuk Batam berlokasi dikampung nelayan Pulau Labuh dan sekitarnya"
Kepada 2 (dua) petugas survei dari DPC KNTI kecamatan Bulang yang bertugas diharap dapat menjalankan sesuai prosedur dan dengan sebaik- baiknya
Rahmat menyampaikan ucapan terimakasih kepada Amrah Fahnani yang telah meluangkan waktu datang ke sekretariat DPC KNTI kecamatan Bulang.
Dan dilanjutkan memperkenalkan nama- nama jajaran pengurus yang hadir serta menginpormasi aktifitas menangkap ikan dan tantangan.
" kami sangat berterimakasih Bapak mengunjungi kami dan bertatap muka langsung dengan nelayan tentu ini sangat membahagiakan kami" kata Rahmat.
Dikatakanya nelayan di Pulau Labuh menangkap ikan terancam akibat aktifitas timbunan pohon bakau sehingga area menangkap ikan semangkin jauh.
Tentu untuk bertahan hidup anak - anak yang tamat sekolah mencari kerja di tempat perusahaan yang menimbun pohon bakau nelayan dan jadi industri maritim namun kalah bersaing dengan pendatang.
" Kami asli keturunan nelayan kalau dulu disini ikan, udang, Ketam bakau melimpah karena rimbunya pohon bakau dan jernihnya air laut, namun kini hujan sedikit air laut jadi keruh, jadi solusinya kami butuh kapal GT.30 bisa jelajah jauh untuk bisa menangkap ikan" ucap Rahmat.
Selain itu Rahmat mengatakan Pulau Labuh tidak ada Sekolahan, sebelumnya pemerintah kota Batam mau bangun 2 lokal untuk memprioritaskan anak kelas satu dan kelas dua entah kenapa tidak berdiri bangunan sekolah hingga sekarang, sehingga Anak- anak mau Sekolah menggunakan sampan ketinting menyeberang sekitar 300 meter menuju Sei Lekop Batam.
" Jadi kalau anak - anak mau sekolah masing- masing orang tua menyiapkan sampan ketinting menyeberang laut mengantar anak sekolaht" Sebutnya
Menanggapi inpormasi dan keluhan serta tantangan nelayan dan anak- anak nelayan kecamatan Bulang Amrah mengatakan akan menampung inpormasi dan mengambil langkah - langkah berkoordinasi baik dengan pemerintah kota Batam dan instansi terkait.
" semua kita jadikan Catatan dipertemuan ini dan mencari solusi bagi kehidupan nelayan yang lebih baik tentunya berkolaborasi dengan pemerintah " Ujarnya
Posting Komentar