MARITIMRAYA.Com - Batam, Keberadaan Satu unit armada patroli Japan Coast Guard memasuki perairan Indonesia dan berlabuh di kolam bandar Pelabuhan Umum Batu ampar Batam, pada Selasa (01/2) di duga tidak mengikuti prosedur keamanan dan keselamatan pelayaran yang berlaku di Indonesia serta ketentuan konvensi International Maritime Organization (IMO).
kapal asing tersebut masuk keperairan Indonesia diduga tidak memberitahu secara resmi kepada otoritas pelabuhan yang dikenal dengan kesyahbandaran dan instansi terkait.
Hal ini diketahui awak media saat menghubungi untuk konfirmasi kepada Kepala Syahbandar Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Batam, Rivolindo melalui petugas Pos Syahbandar Batu Ampar Batam, Ismet Sihombing.
Sesuai aturan berlaku kapal - kapal niaga maupun kapal patroli negara asing memasuki pelabuhan tujuan memberitahu kedatangan secara resmi dengan menggunakan jasa perusahaan keagenan kapal, , selanjutnya pihak keagenan kapal mendata dokumen kapal dan melapor ke instansi kepelabuhanan baik secara manual maupun via online.
Jasa keagenan kapal yang ditunjuk berfungsi selain melapor dokumen kapal ke innstansi kepelabuhanan (CIQP + BP Batam) juga dapat mengurus kebutuhan logistik kapal.
Guna keamanan dan keselamatan kapal diarea labuh kapal, pihak pos Syahbandar melakukan koordinasi dengan Kantor Disnav Cabang Batam, kapal patroli KPLP, terkait keberadaan kapal patroli Japan Coast Guard dikolam bandar pelabuhan Batu Ampar Batam.
"Kedatangan kapal Japan Coast Guard tidak ada pberitahuan secara resmi, tadi bersama Kabid Syahbandar dan kasi patroli cek ketengah melihat keberadaan kapal Patroli Japan Coast Guard yang sedang berlabuh" Ujar Ismet.
" Kita akan cari inpo lebih lanjut maksud kedatangan kapal Japan Coast Guard dan berlabuh dikolam bandar Batu Ampat, nanti kami inpokan" Tutupnya.
Secara terpisah petugas Dinas Navigasi Cabang Batam, Taufik saat dihubungi awak media mengatakan kapal asing masuk perairan Batu Ampar tadi pagi,
*tadi pagi masuknya, tapi saya tidak tahu kapal itu berangkat dari mana" kata Taufik.
Dikatakanya saat dihubungi dipanggil melalui radio, namun kapal milik negara Jepang tersebut tidak merespon.
" Dipanggil - panggil melalui radio VTS tidak merespon, Mungkin channel-nya masuk ke instansi kepelabuhan Lain" Sebutnya.**Tim
Posting Komentar