maritimraya.com- Batam, Dermaga selatan Pelabuhan umum Batu Ampar Batam dikeluhkan sejumlah pengguna jasa, hal ini dikarenakan akses menuju dermaga tersebut jalannya amblas dengan radius sekitar sepuluh meter dan kondisinya Semangkin melebar
Pemandangan ini terlihat saat kendaraan menuju dermaga selatan tampak ada lobang menganga yang cukup dalam dan di pembatas seng pengaman sepanjang jalan amblas hingga ke kolam
Syahril ( nama samaran) salah satu supir kontainer kepada awak media Sabtu (19/9) mengatakan Kondisi jalan amblas di sekitar dermaga selatan tersebut terjadi hampir tiga tahun yang lalu, sehingga kendaraan yang lalu lalang mengangkut barang ekstra hati hati keluar/masuk dermaga selatan karena terjadi penyepitan jalan.
Jalan dermaga selatan dengan panjang jalan sekitar 350 meter selain akses ke lapangan penumpukan kontainer juga dilalui kendaraan berat, bongkar muat peti kemas, serta lalu lalang kendaraan Bus DAMRI cateran PT. Pelni untuk mengangkut penumpang dari terminal keberangkatan menuju kapal KM. Kelud yang transit dua Minggu sekali sandar di ujung dermaga selatan.
Direktur Badan Pengelolah pelabuhan Batam Nelson Idris saat di hubungi awak media pekan lalu mengatakan persoalan jalan amblas pihaknya sudah membuat laporan ke kantor pusat BP Batam di Batam centre.
" Kami disini (pelabuhan) sebagai user, untuk pembangunan infrastruktur pelabuhan hubungi kantor pusat di Batam Centre," Sebut Nelson.
Kerusakan jalan amblas di dermaga selatan di pelabuhan Batu Ampar sepatutnya segera dilakukan perbaikan, karena akibat kondisi tersebut minimal dua kapal tidak bisa sandar sebagaimna fungsinya.
Padahal setiap tahun berkisar ratusan miliyar yang ditagih dari pengguna jasa pelabuhan antaranya, pungutan uang sandar kapal dan jasa bongkar/muat, Pass pelabuhan, serta jasa penumpukan, tapi kini pelabuhan seakan tidak dirawat atau kerusakan dibiarkan bertahun tahun.
Secara terpisah pengamat maritim Batam inisial Samsir kepada awak media pada Sabtu (19/9) mengatakan keprihatinan kondisi pelabuhan pelat merah dan mempertanyakan kinerja pengelolah pelabuhan yang seakan terkesan ada pembiaran.
" Kami sebagai pemerhati maritim merasa perlu mempertanyakan BP Batam sebagai pengelolah pelabuhan terkait dana perawatan tahunan,dan kami boleh himbau pengguna jasa agar tidak lagi memasukan kapalnya ke Batu Ampar karena tidak sesuai dengan aturan kepelabuhan tentang keamanan dan keselamatan pelabuhan dan tidak sesuai dengan apa yg ditetapkan oleh IMO tentang ISPS Code," ucapnya.
Pelabuhan umum tertua berskala internasional complay dan mengantongi sertifikat ISPS Code sepatutnya layak disinggahi kapal asing dari negara tetangga Singapura dan Malaysia, tentu ini perlu perhatian serius pemerintah pusat,
Selain itu disepanjang jalan 350 meter jalan aspal bergelombang bilah hujan jadi tampungan air, hal ini diduga penimbunan dermaga tidak sesuai speck tehnis yg dibuat oleh arsitek atau para insinyiur dibidangnya sebagaimana layaknya proses penimbunan diurug tanah keras atau pasir laut dan material lainnya.
kemudian Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) khusus Batam selaku regulator perlu dipertanyakan terkait fungsi pengawasan penyelenggara pelabuhan dan selaku ketua advitsor ISPS Code serta penanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pelayaran yang membawahi kepelabuhan dan kesyahbandaran.
" Dalam waktu dekat kami akan menyurati kementerian perhubungan mempertanyakan kelayakan pelabuhan ini baik di dermaga Selatan maupun Utara dan akan kami tembuskan ke IMO." Pungkasnya.
**Tim
Posting Komentar