Latest Post

1 Tewas 11 Delegasi 19 Pelatihan 2 Kapal Malaysia 2 Pelaku 2019 - 2024 2024 Penumpang 24 Pelatihan 30 Hari 3000 Penyelam 4 Awak Kapal 4 Korban Selamat 4 Tahun Kepemimpinan 4 Tersangka 6 Tersangka 74 TH 78% Pembangunan ABK ABK WNI Ahli Gizi Masyarakat AIS Alkes ALKI Aman Nusa II Anambas Anggaran Angkasa APBN 2020 Arahan Menhub Area Publik Badara Bahan Makanan Bakamla Batam Bakamla RI Bali Bandar Bandar Abadi Shipyard Bandara Hang Nadim Batam Bantuan Dana Bapelitbangda Bapemperda Batam Batu Ampar Bawang Putih Bea Cukai Batam Bea Cukai Sibolga Benih Lobster Berita Batam Bersih-bersih Bilateral Meeting Bintan Bintan Pesisir Birokrasi BP Batam BPBatam BPJS Ketenagakerjaan BPPRD Batam BPS Batam BPSK Batam Buah dan Sayur Budaya BUP BP Batam BUTIK BP Batam Cairan Tangan Cars City Covid-19 Covid-19 Batam DAM Tembesi Delegasi Singapura Dermaga Layang Dinkes Kepri Direktur Hukum Direktur Kenavigasian Direktur Keuangan Dishub Batam Disinfektan Ditpolairud Polda Kepri DJBC DPRD RI Edy Putra Ekonomi Ekspor dan Import Barang Ekspor Ikan Ekspor Kepri Ekspor Naik Fashion Fasilitas Umum Fish Mart Foods Forum Diskusi Forum Satu Data Frontliners Gaji Bulanan Galang Galeri Gallery Gelar Rapat GMNC IX Graphic Design GWR Hang nadim Hang Nadim Batam Hapus Denda Hari Jadi Ke 20 Harris Resort Waterffront Batam Headline Helikopter SAR Himbauan Himbauan Covid-19 Hukum HUT RI IAID 2019 Idul Adha 1440H Idul Fitri IFC Singapore IHK Ikan Ikan Sidat Ilegal Fishing Impor Import APD dan Alkes Indeks Trading Across Borders Indonesia Industri Inflasi Internasional Investasi IPB IPPOB Jaga Jarak Jajaran Kemenhub Januari-Maret Jaring Apung Jatuh Kelaut Jepang Jilid II JKDM Joko Widodo Juni 2019 Kadin Kadis Budpar Kadisperindag Kepri Kampung Tua Kapal Bubu Tangkap Kepiting Kapal Fiber Kapal Rusia Kapal Tenggelam Kapolresta Barelang Kapolri Karimun Karya Anak Bangsa Kawasan Pusat Bisnis Batam Kebakaran Kebutuhan Pangan Kegiatan Keagamaan Kejuaraan Taekwondo Keluar Rumah Kemaritiman Kemenko Marves Kementrian Agama Batam Kemnhub RI Kenaikkan Kepala BKIPM Kepri Kepulauan riau Kerjasama Kesultanan Tidore Ketua Asosiasi HRD Manager Hotel Batam Ketua Gugus Tugas Khusus Penyakit Menular Kijing Kirana angkasa KJRI Johor Bahru KKP KKP Kelas 1 Batam KM Kelud KM Lintas Laut 3 KM. Satoni KMP Sembilang KMS KN Tanjung Datu 301 Kolam Renang Kominfo Komisi III DPRD RI Konjen Singapura-Batam Kosong Kota Batam KPBPB Batam KPK KRI Kakap - 881 KSB KSOP Batam KSOP Kelas I Dumai Kunjungan Kehormatan Kunker Lapas Batam Larangan Ekspor Limbah Plastik Lingga Lockdown Logistik Luhut Binsar Pandjaitan Mahasiswa Mako Lantamal VI Malaysia Mamin Man Over Boat Manado Marina Line Maritim raya Masa Covid-19 Masa Pandemi Covid-19 Masker Media Batam Meninggal Dunia Menkeu RI Menko Maritim Menko Maritim RI Menko Marves Menko PMK Menlu Menperin Mentarau Menteri Agama Menteri Kelautan dan Perikanan RI Menteri Susi Migas Mikol Motion Design Movies Music MV. Nika Nagoya Narkoba Nasional Nelayan Nelayan Bintan Net1 No.23 Tahun 2020 Non Migas Nongsa ODP Oknum Oknum PNS Operasi Aman Nusa II Operasi Terpusat ORI Kepri OTT Pademi Corona Pangkalan udara Panglima TNI Paripurna DPRD Batam Pasar Tutu PAT Patroli PBB-P2 PDP Pejabat dan Staff Pelabuhan Pelabuhan Batam Pelabuhan Batam Centre Pelabuhan Maumere Pelabuhan Tanjung Buton Pelabuhan Tanjung Pinggir Pelajar Pelatihan Pelatihan Kerja Pelayaran Pembahasan Road Map Pembersih Tangan Pemerintahan Batam Pemindai Suhu Tubuh Pemkab Lingga Pemko Batam Pemuda Pemulangan Penanganan Penanganan Covid-19 Penanganan Persebaran Covid-19 Pencarian Korban Pencemaran Pengamanan Pengukur Suhu Tubuh Pengunjung Kurang Pengurangan Jam Kerja Pengusaha Batam Penyeludupan Penyesuaian Jadwal People Perairan Bintan Perairan Nongsa Perairan Selat Malaka Percepat Layanan Import Peresmian Perhotelan Batam Perikanan Perjalanan Dinas Permendag RI Pers Gathering Perusahaan Phone Plt Gubernur Plt Gubernur Kepri PM No.7 2019 PMI PNS Pokja IV Polda Kepri Politeknik politik Polres Karimun Polresta Barelang Polsek Belakang Padang Polsek KKP Batam Pos Perbatasan Presiden Print Design Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan Promo Harrisku PSDKP PT. Angkasa Pura II Pulau Kanaan Pulau Terdepan Pulau Terong Puluhan WNI Qurban Ragam Ramadhan Ranperda Kampung Tua Rapat Finansial Rapat Sosialisasi Rapat Tingkat Menteri RAPBN Regulasi Rekor Dunia RI 1 Rice Cooker Rp 14 Miliar Rp 9.8 Miliar RS Khusus Virus RS Virus RTM Ruli Simpang DAM Sabu Sabu 2.3 Gram SAR Gabungan SAR Tanjungpinang SAR TPI Satgas PKE Satreskrim Satwas PSDKP Sayur Mayur SB Tenggiri IV Scrap Impor SDM SDM Unggul Indonesia Maju Sekolah Sekolah vokasi batam Sekupang Semakin Meningkat Semprot Disinfektan Server Short Singapura Sistem Manajemen Keselamatan Kapal SMAN 1 Batam Sosial Distancing Speed Boat Speedboat Sport Sports Sterilisasi Bakteri sumut Surakarta Surat Edaran Surat Kapolri Taekwondo Taekwondo Indonesia Tanjung Balai Karimun Tanjung uban Tanjung Uncang Tanjungpinang Tanki Meledak Tax Amnesty Technology Teluk Mata Ikan Telur Penyu Test Thermal Scanner Tiban Tidore Tiga Pokja Tiket Turun Tim Pengarah Gugus Tugas Tim Teknis Title Toko Obat TPI Online Travel TTS Tuan Rumah Tumpang Tindih Kewenangan Turun Udang UKM Taekwondo UNS United States Coast Guard Universitas Sebelas Maret Update US 350 USCG UTC6 Video Video Conerence Virus Corona Vitamin C Wabah Covid-19 Wajib Masker Wali Kota Batam Warga Nato Warga Ruli Muka Kuning WASI WBK Web Design WNI Workshop Zona Integritas

MARITIMRAYA.COM - BATAM : Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dalam keterengannya menyampaikan upaya penggagalan, penyeludupan benih lobster dan ikan sidat di Kantor Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam, Bulang, Batam - Kepulauan Riau. Senin, (15/07/2019)


"Pemerintah melalui Kepolisian Negara Republik Indonesia berhasil menggagalkan upaya penyelundupan Benih Lobster oleh Sub.Dit IV Tipidter Dit.Reskrimsus Kepolisian Daerah Lampung pada Tanggal 11 Juli 2019 sebanyak 366.650 ekor (dengan perincian 339.550 ekor jenis pasir dan 27.100 ekor jenis mutiara) dengan nilai SDI yang berhasil diselamatkan sebesar Rp. 56.352.500.000," terangnya.


Ia melanjutkan, Sub.Dit IV Tipidter Dit.Reskrimsus Kepolisian Daerah Jambi pada Tanggal 11 Juli 2019 sebanyak 570.550 ekor (dengan perincian 542.200 ekor jenis pasir dan 28.350 ekor jenis mutiara) dengan nilai SDI yang berhasil diselamatkan sebesar Rp. 87.000.000.000. Serta Benih Sidat sebanyak 75.000 ekor dengan nilai SDI yang berhasil diselamatkan sebesar Rp. 100.000.000,- .


Hasil pengembangan kasus penggagalan upaya penyelundupan Benih Lobster di Jalan Lingkar Barat 3 Simpang Rimbo Jambi oleh Tim Gabungan Sub.Dit IV Tipidter Bareskrim dan Stasiun KIPM Jambi pada Tanggal 2 Juli 2019 dengan Jumlah Benih Lobster yang berhasil diselamatkan sebanyak 113.412 ekor.


"Berhasil melakukan penangkapan terhadap Pemodal dan Pemilik a.n. Teng Cheng Ying, Keene WNA Singapore di wilayah hukum Batam - Propinsi Kepri, pada Tanggal 6 Juli 2019 serta menangkap tersangka a.n. Bagio Tjandra WNI asal Malang yang berperan sebagai penghubung antara tersangka a.n. Teng Cheng Ying, Keene dan tersangka a.n. Atan," katanya


Pada Tahun 2019, dari bulan Januari sampai dengan tanggal 12 Juli, Ia mengungkapkan benih lobster yang berhasil diselamatkan sebanyak 3.163.994 ekor, dengan nilai SDI yang berhasil diselamatkan sebesar Rp. 474.599.100.000 dengan jumlah kasus sebanyak 39 kasus.


"Rekapitulasi penggagalan upaya penyelundupan Benih Lobster dari Tahun 2015 sampai dengan 2019 sebanyak 9.825.677 ekor dengan Nilai SDI yang berhasil diselamatkan Rp. 1.373.371.140.000,- dengan jumlah kasus sebanyak 263 kasus," ungkapnya di dampingi oleh Kapolda Jambi, Wakapolda Kepri, Danlantamal IV, Plt. Ditjend PSDKP, dan Dit.Reskrimsus Kepolisian Daerah Lampung.


Selanjutnya pelepasliaran dilakukan dibeberapa lokasi yaitu Pangandaran, Cilacap, Padang, Denpasar dan Karimun Jawa dengan perencian, sebagai berikut:
Benih Lobster (BL) dan Sidat asal Jambi.
Pangandaran, 86,895 ekor (BL Pasir), 8.350 ekor (BL Mutiara), Sidat 75.000 ekor
Cilacap, 180.470 ekor (BL Pasir), 10.000 ekor (BL Mutiara)
Karimun Jawa, 104.435 (BL Pasir), 10.000 ekor (BL Mutiara)
Padang, 170.400 ekor (BL Pasir)

Benih Lobster asal Lampung.
Denpasar, 214.000 ekor (BL Pasir), 19.357 ekor (BL Mutiara)
Karimun Jawa, 124.730 ekor (BL Pasir), 7.743 ekor (BL Mutiara)

Benih Lobster asal Jambi dan Lampung.
Karimun Jawa, 229.165 ekor (BL Pasir), 17.743 ekor (BL Mutiara)

Tindak pidana yang disangkakan, melanggar Permen KP No. 56/PERMEN-KP/2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus spp.) dari Wilayah Negara Republik Indonesia. Pasal 16 ayat (1) Jo Pasal 88 UU Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan Jo UU Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan Jo Pasal 55 KUHP.


Pasal 16 ayat (1) UU Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan; "Setiap orang dilarang memasukkan, mengeluarkan mengadakan, mengedarkan dan atau memelihara ikan yang merugikan masyarakat, pembudidayaan ikan, sumber daya ikan, dan atau lingkungan sumber daya ikan ke dalam dan atau ke luar wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia"


Pasal 88 UU Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan. "Setiap orang mengedarkan, pembudidayaan ikan, sumber daya ikan, dan atau lingkungan sumber daya ikan ke dalam dan atau ke luar wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).


Pasal 31 ayat (1) UU Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan; "Barang siapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 9, Pasal 21, dan Pasal 25, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 150.000.000.- (seratus lima puluh juta rupiah).


Andi


MARITIMRAYA.COM-Batam, Kepala BP Batam Edy Putra Irawady berkomitmen membangun kompetisi sumber daya manusia (SDM) Indonesia sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan mendorong pertumbuhan industri nasional yang berkelanjutan.





Wujud Komitmen tersebut ia sampaikan saat menerima kunjungan Ketua Tim Pendiri Kirana Angkasa Polytecnic Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc dari Yayasan Lion Pendidikan di Ruang Rapat lt. 8 BP Batam pada Kamis (11/7/2019) siang. Kirana Angkasa Polytechnic adalah sebuah perguruan tinggi swasta vokasi (kejuruan) yang berfokus di bidang aero – marine yang akan berdiri di Batam pada 28 Agustus 2019 mendatang.





“Alhamdulilah obsesi saya tercapai tadinya saya mau ketemu Pak Rusdi Kirana (Dubes RI) di Malaysia karena beliau konsen di pendidikan dan ternyata tercapai, hari ini Prof Ari yang memulai, artinya pendidikan SDM penting bagi kita di sini, kedua saya mengharapkan Batam menjadi kota pendidikan,” kata Edy.





Kirana Angkasa Polytechnic nantinya akan membuka 3 (tiga) program studi vokasi diploma yaitu program pemeliharaan pesawat udara (aircraft maintenance), program elektronika pesawat udara (avionic system technology), dan program manajemen logistic (logistic management).





Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap pihak Lion yang turut mengembangkan dunia pendidikan. “Hari ini saya bahagia Lion mau bikin vokasi mengenai perawatan pesawat, logistic, avionic system, dan akan menampung siswa sebanyak 150 dari program studi yang dibuka, dimana tahun keduanya akan membuka vokasi marine artinya kita punya sumber daya baru dibidang penerbangan,” ucapnya.





“Berarti lengkap Batam di sini sudah ada Politeknik Negeri Batam yang saya bangun untuk vokasi logistik yang kerjasama sama Singapura dan kawasan berikat Jakarta, kemudian Pak Chris (Kinema) juga bikin IT Apple School dan sekarang saya dapat lagi Lion mau bikin vokasi dibidang aero berarti mimpi saya untuk menjadikan Batam ini sebagai kota pendidikan seperti Massachusetts ini hampir tercapai,” sambungnya.





Ketua Tim Pendiri Kirana Angkasa Polytecnic Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc menyambut baik dukungan yang diberikan BP Batam atas komitmen pihaknya mendukung dunia pendidikan di kota Industri tersebut.





“Kami menyambut baik dan terimakasih bahwa mimpi dan obsesi Kepala BP Batam dengan kami nyambung jadi mungkin Allah mengabulkan, namun tidak hanya apresiasi kami juga merasa bersyukur karena beliau memberikan support yang luar biasa dan insyaallah akan terwujud dan ini sebuah kehormatan bagi kami pendiri Kirana Angkasa Polytechnic,” ungkapnya.





Ia mengatakan pendidikan menjadi skala prioritas bagi pendiri Lion (Rusdi Kirana) dan menurutnya melalui pendidikan vokasi akan menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, sehingga dapat menjawab tantangan zaman dan kebutuhan industri.





“Dalam suatu pembicaraan dengan saya beliau (RK) mengatakan obsesi saya mewujudkan pendidikan untuk pendidikan perawatan pesawat terbang, karena memang kebutuhannya tinggi sekali, untuk proyeksi MRO di Batam sepuluh ribu tenaga kerja, ini adalah wujud dari obsesi tersebut,” terangnya.





“28 agustus ini akan launching dan harapannya Presiden dan Menteri terkait bisa hadir, untuk lokasi sementara kita sudah mendapat ijin menggunakan gedung di area Bandara Hang Nadim dan jangka waktu 5 (lima) tahun nanti kita akan bangun gedung sendiri dengan perkiraan luas 5 Ha untuk politeknik tersebut,” harapnya.* (Rillis)







MARITIMRAYA.COM- Batam, Komisi II DPRD Kota Batam kembali menggelar Rapat dengar Pendapat, (RDP ) bersama Dinas BP2RD, DPM - PTSP kota Batam dan pengusaha jasa hiburan Gelangan Permainan Elektronik (GELPER ) mengenai sinkronisasi perizinan serta pajak hiburan yang ditenggarai Pendapatan asli Daerah kota Batam dari sektor hiburan bocor miliaran rupiah,acara RDP komisi II Kota Batam tersebut diadakan pada Selasa (9/7).





RDP komisi II bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri ketiga kali itu mengundang perwakilan Delapan Perusahaan yang bergerak usaha jasa hiburan GELPER tersebut berjalan molor beberapa jam.





Delapan perwakilan perusahaan jasa hiburan GELPER yang di undang yakni: Diamond Club', Game Zone Center, Piramid Game Center, New Game Zone, Sky Light Zone, Golden Game, dan Double Dragon





Pertemuan RDP digedung rakyat tersebut untuk menyingkronisasi antara petugas pemungut pajak dan pengusaha sebagai wajib pajak terkait jenis perizinan jasa hiburan dan pungutan pajak, namun undangan hanya 2 orang pengusaha yang hadir, Akau dari Sky Light Zone dan penangung jawab Syamsul dari Double Dragon, sehingga pimpinan rapat dr.Idawati Nursanti berang dan akan menggunakan hak Dewan untuk panggil paksa pengusaha.
" Saudara notulen tolong dicatat, untuk RDP. Selanjutnya layangkan ke Polresta Barelang untuk memanggil paksa pengusaha Gelper yang sudah tiga kali tidak hadir" tegas Idawati, didampingi oleh anggota komisi II yakni, Ir. mulia Rindu Purba, Yba Ingan Sigalingging S.SN, Mukriyadi, Dandis Rajagukguk.





Dikatakanya jumlah GELPER di Batam untuk ketangkasan Anak - anak berkisar ratusan lokasi dan puluhan GELPER untuk kategori dewasa, RDP ini penting untuk memintak penjelasan Dinas BPM- PTSP dan BP2RD sehingga rumor adanya manipulasi pajak hiburan dan tumpang tindih nama perusahaan yang tidak sesuai antara lokasi usaha hiburan maupun jenis pajaknya dapat kita ungkap secara terang benderang.





" Kita mau sinkron pendapatan pajak. Kami bukan menjas pengusaha tapi bagaimana PAD kota Batam meningkat " ujar Ida.





Anggota komisi II dari fraksi Hanura, Uba Ingan Sigalingging mengatakan di jasa hiburan GELPER ada perbedaan antara pungutan pajak hiburan GELPER dewasa pajaknya sebesar 50%, sedangkan pajak hiburan GELPER anak-anak sebesar 15%, namun dari 41 jasa hiburan GELPER dewasa pungutan pajak menggunakan izin hiburan Anak-anak, " Disinilah pentingnya fungsi bidang pengawasan dilapangan, dan ini akan kami laporkan kepada walikota Batam HM Rudi pada rapat BANGGAR dalam waktu dekat,," ujar Uba. Tim







MARITIMRAYA.COM Info terkini-Tj. Uban. Aktivitas kapal Bongkar muat semen dipelantaran pelabuhan Ro-ro Tanjung Uban Kab Bintan Propinsi Kepri pada Kamis (11/7) siang. menimbulkan polusi udara.




Hal tersebut menyebabkan penumpang diatas kapal KMP Swarna Bengawan yang akan berangkat rute Tj Uban - Pelabuhan Telaga Punggur Batam tidak Nyaman


MARITMRAYA.COM - BALI : Terus dituding sebagai penyumbang sampah plastik terbanyak ke-2 di dunia. Pemerintah promosikan hasil riset perikanan Indonesia dalam Workshop on the Best Practices to Prevent and to Reduce Abandoned Lost or Otherwise Discarded Fishing Gear (ALDFG) yang digelar di Kuta Bali - Indonesia.




Asisten Deputi Bidang Keamanan dan Ketahanan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman, Basilio menjelaskan bahwa misi pemerintah adalah untuk mempromosikan hasil karya anak bangsa yaitu riset Dr. Fayakun dan tim, tentang alat penanda jaring. Rabu (10/07/2019).




“Problem kita adalah banyaknya ALDFG yang hanyut di laut dan menyebabkan kerusakan lingkungan karena komponen utamanya adalah plastik. Nah, dalam even internasional kita selenggarakan bersama FAO ini, Kemenko Bidang Kemaritiman ingin nama periset kita lebih decennial dalam komunitas internasional sehingga semakin banyak negara berkembang yang memanfaatkan temuan ini” jelasnya.




Menurutnya, alat penanda yang ditemukan dapat mencegah hilangnya jaring nelayan di tengah laut, dan ia optimis teknologi ini akan mudah diadopsi karena menggunakan bahan alami yang mudah didapat dan murah.




Terpisah, Peneliti perikanan dari Balai Riset Perikanan Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Dr. Fayakun Satria mengungkapkan pada bulan Juli tahun lalu, hasil riset untuk gear fishing marking sudah di presentasikan dalam pertemuan Committee on Fisheries (COFI) FAO di Roma.




Ia menjelaskan, alat tersebut telah dimasukkan dalam draft petunjuk FAO tentang manajemen alat tangkap untuk nelayan kecil yang dapat diaplikasikan secara sukarela. Gear marking untuk jala insang (gill net) telah diujji di wilayah pesisir Sadeng, Yogyakarta dan Pekalongan pada kurun waktu 2017-2018.




“Nelayan sudah mencoba dan tidak ada masalah, bahkan mereka mau menggunakannya,” ungkap Dr. Fayakun.




Penanda jaring yang dibuat, relatif aman bagi lingkungan. Karena bahannya terbuat dari bambu atau kayu dan tali pengikatnya terbuat dari daun pandan. Namun demikian, menurut peneliti senior di KKP, ada masalah lain yang dihadapi oleh pemerintah saat ini. Masalah tersebut adalah bagaimana menarik gill net yang sudah berserakan di laut ke daratan.




“Karena masalah ALDFG atau jaring hantu ini tidak hanya dihasilkan oleh small scaĺe industry, tapi juga industri perikanan besar, maka dalam waktu dekat kami berencana untuk membuat penanda jaring dari bahan alami, dilengkapi dengan barcode atau kode unik,” katanya serius.




Lebih jauh, Ia menjelaskan bahwa dalam barcode tersebut akan disimpan data tentang pemilik jaring dan di wilayah mana mereka beroperasi. "Dengan electeonik device, barcode itu akan discan sehingga ketahuan siapa pemiliknya dan kita bisa menariknya ke daratan,” .pungkasnya.




Hasil temuannya kini telah dimasukkan dalam rekomendasi rujukan cara efektif untuk manajemen pencegahan dan pengelolaan ALDFH atau ghost fishing yang disusun oleh berbagai lembaga di Indonesia, LSM internasional dan FAO di Bali. Selain best practice dari penelitian Dr. Fayakun, draft rujukan FAO tersebut juga berasal dari negara-negara di Eropa, Amerika serta Asia Pasifik. (*)






Humas/Andi







MARITIMRAYA.COM - Batam. Badan pengusahaan (BP) Batam melalui Unit kerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) gelar sosialisasi percepatan pengembangan kebijakan prioritas investasi dan ekspor serta peningkatan pelayanan frontliners di Balairung sari BP Batam, pada Senin (8/7/2019) Pagi. 





Pelaksanaan Ini guna memberikan informasi dan pemahaman maupun implementasi kebijakan pengembangan investasi yang baik bagi perusahaan dan pembekalan substansi untuk pelayanan frontliners dalam standart pelayanan yang berkualitas. 





Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady menyampaikan dalam sambutannya untuk peningkatan investasi BP Batam mengandalkan pelayanan frontliner.  Untuk saat ini, BP Batam memiliki 3 unit frontliner yakni Klinik berusaha untuk mempermudah penyelesaian masalah berusaha, OSS (Online Single Submission) untuk mempermudah perizinan investasi, dan Garda sebagai pengawal investasi. 





“Pada pengajuan investasi para frontliner harus dibekali dengan pengetahuan yang luas mengenai investasi tersebut, sehingga pengaju dapat menerima informasi yang lengkap dan jelas agar tidak menjadi kesalahapahaman dikemudian hari. ” Ujar edy. 





Ia menambahkan bahwa BP Batam saat ini telah membentuk satuan tugas (Satgas) percepatan investasi dan ekspor guna menggenjot investor dalam dan luar negeri untuk menanamkan modal di Kota Batam. Satgas tersebut terdiri dari empat bagian yakni garda restrukturisasi dan revitalisasi investasi, garda pengawalan percepatan, garda penyelesaian operasional investasi dan atau ekspor, terakhir garda evaluasi dan pengembangan investasi baru dan ekspor. Kedepannya garda ini diharapkan bisa mempercepat investasi dan ekspor





Ia menambahkan bahwa salah satu fasilitas yang diberikan untuk investasi yakni insentif bagi pelaku usaha. Insentif ini terdiri dari fiskal dan non-fiskal. Dalam hal ini, Fiskal berarti bebas bea masuk dan bebas PPN. Tiap tahunnya BP Batam mendapatkan biaya investasi dari APBN bagi FTZ yang merupakan insentif fiscal. Sedangkan Non fiscal, seperti suku bunga, pembiayaan, kemudahan perijinan lahan dan pengurusan ijin lalu lintas barang. 





Pada kesempatan ini, Turut hadir Kasubdit Luar Negeri BKPM, Sri Endang Novitasari selaku salah satu narasumber. Sri Endang menyampaikan pada paparannya, bahwa saat ini pemerintah sangat fokus pada perbaikan kemudahan berusaha yang spesfik dalam bentuk perbaikan pelayanan perizinan. 





“Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 5% pada tahun 2018 namun masih rendah dibandingkan beberapa negara kompetitor lainnya seperti Vietnam, Filipina dan Myanmar. Salah satu penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi karena terhambatnya realisasi investasi dan defisit neraca perdagangan di Indonesia” jelas sri.





BKPM perupaya terus memperbaiki iklim investasi guna meningkatkan investasi berkualitas di Indonesia. BKPM telah mendapat mandat dari Presiden Jokowi untuk fokus dalam tiga hal yaitu perbaikan proses perizinan investasi, debottlenecking realisasi investasi yang terkendala, dan perbaikan iklim investasi” Ujar Sri





Adapun 6 sektor prioritas investasi pemerintah indonesia yakni Infrasuktur (Transportasi, Jalan Tol, Kawasan Ekonomi Khusus,Kawasan Industri) , Industri Manufaktur (berorientasi ekspor, substansi impor dan industri bernilai tambah) , Maritim (Perikanan), Agrikultur, Pariwisata dan Industri Gaya hidup (ekonomi kreatif dan ekonomi digital).  





Benediktus Dwi Hari Prasetyo, Staff Khusus Kementerian Perekonomian menyampaikan selaku narasumber bahwa BP Batam sedang mengembangkan IBOSS (Indonesia Batam Online Single Submission) yang merupakan penyederhanaan dari OSS.





Ia menjelaskan Pada tahun 2018, pemerintah mengeluarkan PP mengenai OSS yang pelaksanaannya diatur dalam PP Nomor 24 Tahun 2018, merupakan upaya pemerintah dalam menyederhanakan perizinan berusaha dan menciptakan model pelayanan perizinan terintegrasi yang cepat dan murah, serta memberi kepastian,” Ujar Benediktus. 





"Dalam hal ini, regulasi sudah diperbaiki dalam konteks tata kelola yang lebih luas. PP-24/2018 ini merupakan milestone positif dan komprehensif untuk menyinkronkan regulasi perizinan di Pusat dan Daerah” ujar Benediktus.





Hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota 3/ Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha, Dwianto Eko Winaryo, Plh. Direktur PTSP Evi Bangun, Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Batam, Lucky Agung Binarto, Anggota Kelompok Kerja IV Satuan Tugas Kemenko Perekonomian, Dyah Purbandari, dan lebih dari 60 peserta pelaku usaha.**Assyfa (Rillis)



Maritimraya.com - Tanjungpinang : Kepala Seksi Operasional SAR, Eko Suprianto menjelaskan korban hilang saat pergi memancing dilaut telah ditemukan, di perairan Bakong, Lingga - kepulauan Riau. Senin, (08/07/2019)





"Pencarian hari pertama (7/7) minggu sore, dengan hasih nihil. Dan pada hari ini sekira pukul 08.00 WIB, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia, selanjutnya korban di evakuasi menuju rumah duka," terangnya.





Sebelumnya, Ia melanjutkan berdasarkan informasi yang diterima dari salah satu warga (Saljuan) Pulau Lipan, Kabupaten Lingga, telah terjadi kecelakaan kapal yang membahayakan nyawa manusia.





"Sampan terbalik diterjang ombak saat memancing, hingga mengakibatkan satu orang hilang di Posisi 0 23.840 S - 104 22.014 E. Tim langsung menuju lokasi kejadian, saat melakukan pencarian kondisi cuaca cerah berawan, dengan tinggi gelombang dari 0.2 sampai1 meter, dan kecepatan angin 9 KM/Jam arah Selatan," jelasnya.





Berikut, informasi data korban dari Kantor SAR Tanjungpinang:
Nama : Juran
Umur : 60 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki





Dalam pencarian Unsur SAR Gabungan yang terlibat, diantaranya, KS. Tanjungpinang, Unit Siaga SAR Lingga, Polair Polres Lingga, Pos TNI-AL Lingga, Nelayan, dan sarana yang digunakan, RIB 04 Tanjungpinang/Lingga, Pompong Nelayan, serta peralatan lainnya. (*)



Maritimraya.com - Batam. Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna, SE., M.M. menyampaikan bahwa peresmian Lanud Hang Nadim Batam ini merupakan tindak lanjut peraturan Kepala Staff Angkatan Udara tentang organisasi dan tugas Pangkalan Udara TNI AU Hang Nadim Batam dan menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah setempat atas segala dukungan sehingga Lanud Hang Nadim bisa terbentuk dan berdiri.





"Berdasarkan Surat Keputusan KSAU Nomor Kep/147/VII/2019 pada tanggal 2 Juli 2019 di Jakarta, Penetapan Pangkalan Udara ini menjadi Lanud tipe C melalui dinamika, Proses dan penuh perjuangan yang sangat panjang,” ujarnya.





Menurutnya, Indonesia berada pada posisi silang strategis, terlebih Batam berbatasan langsung dengan Negara tetangga dan Selat terpadat di dunia. Batam menjadi salah satu wilayah pusat strategis nasional.





“Tercatat ada 596 penerbangan militer yang dilakukan dibandara Hang Nadim Batam seperti contoh, Ops. Angkasa Yuda, Ops. Poros Sagara, Penerbangan VIP / VVIP, hingga misi penerbangan special fly. Oleh karena itu TNI AU menetapkan Lanud Hang Nadim menjadi tipe C,” jelasnya.





Dengan ini mudah-mudahan ke depan sinergitas TNI-Polri dan pemerintah daerah lebih terjalin. Jangan sungkan untuk memberikan perhatian yang lebih agar Lanud Hang Nadim dapat beroperasi dengan cepat.





Selanjutnya, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna, SE., M.M. melantik langsung Letnan Kolonel Penerbang Urip Widodo sebagai Danlanud pertama Lanud Hang Nadim.





“Mulai bekerja profesional, militan dan inovatif, keberadaan Pangkalan Udara ini sebgai ujung tombak menjaga kedaulatan NKRI di wilayah Perbatasan. Kalian sebagai pejuang dan perintis serta pelopor dalam terbentuknya lanud Hang Nadim Batam dan akan ditorehkan dengan tinta emas didalam sejarah TNI AU,” pungkasnya.





Ditempat yang sama Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengatakan dengan berdirinya Lanud Hang Nadim Batam diharapkan dapat lebih meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga Kepri khususnya dan Indonesia umumnya.





Sebagai daerah dengan jalur pelayaran terpadat, memang memerlukan dukungan dari TNI AU. Terlebih kepri ini berbatasan dengan sejumlah negara tetangga. Dan Batam yang letaknya strategis menjadi salah satu faktor berdirinya pangkalan udara, karena akan mendukung mobilitas berbagai macam aktivitas baik sipil maupun militer.**Andi











Maritimraya.com-Batam. Badan Pengusahaan (BP) Batam baru saja melakukan kegiatan promosi investasi di Jepang dalam kegiatan Indonesia Japan Business Forum (IJBF) yang digelar di Gedung Osaka City Central Public, Osaka Jepang.





Kepala BP Batam Edy Putra Irawadi mengatakan bahwa kegiatan promosi kali ini membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Dua perusahaan besar di Jepang telah mengutarakan ketertarikannya terhadap sejumlah proyek yang tengah digarap dan dipersiapkan BP Batam saat ini dan akan melakukan kunjungan balik ke Batam pada minggu ketiga bulan Juli, guna melakukan premilinary study.









Perusahaan tersebut adalah Hitachi, Ltd. (Kabushiki Kaisha Hitachi Seisakusho) yang merupakan perusahaan multinasional dengan lebih memfokuskan pada Bisnis Inovasi Sosial, mencakup sistem informasi, sistem daya dan industri, Litbang, sistem media digital, pengadaan internasional, dan Pusat Keunggulan (Center of Excellence) hingga infrastruktur dengan memenuhi kebutuhan konsumen internasional.





“Setelah pertemuan One on One antara kami (BP Batam) dengan Hitachi, mereka mengungkapkan ketertarikan terhadap proyek Desalination Plan (Desalinasi Air di Batam) dan WWTP *Waste Water Treatment Plan, rencananya Juli ini mereka komit akan ke Batam.” ungkap Edy.









Sementara perusahaan lain yang juga mengungkapkan ketertarikannya untuk bekerjasama dengan BP Batam adalah Kobe Port. Delegasi BP Batam melakukan pertemuan dengan sejumlah pelabuhan di Jepang yaitu Yokohama Port, Sakai Port dan Kobe Port. Khusus Kobe Port, telah disepakati akan dilakukan kerjasama SisterPort antara Pelabuhan Batu Ampar dan Kobe Port.





Pelabuhan Kobe sendiri adalah pelabuhan yang terletak di kota Kobe, Hyogo, Jepang. Pelabuhan ini terletak di kaki Gunung Rokkō. Di areal ini, juga dibangun beberapa pulau buatan dengan sensasi pemandangan yang indah dan dikenal sebagai Pelabuhan dengan Pulau buatan dan view terbaik di Jepang.





Edy Putra Irawadi menambahkan bahwa momentum ini ia optimis menjadi momentum yang sangat baik bagi Batam untuk menarik investor dari Jepang dan hasil dari kunjungan kerja ke Jepang juga membawa hasil memuaskan. Jepang sendiri merupakan 10 besar investasi asing yang masuk ke Batam dengan menduduki peringkat ke-7.





Adapun kegiatan promosi BP Batam ini merupakan invitation (Undangan) Konsulat Jenderal Republik Indonesia KJRI Osaka dalam rangkain kegiatan “Indonesia Japan Business Forum” ( IJBF ) pada tanggal 24 – 29 Juni 2019 di Osaka, Jepang. Jepang sendiri merupakan tuan rumah untuk rangkaian kegiatan KTT G-20 yang puncaknya diselenggarakan pada 28-29 Juni 2019. IJBF diselenggarakan sebagai side event dari penyelenggaraan KTT G-20 untuk mendorong promosi perdagangan, investasi dan parwisata.









Program IJBF ini terdiri dari 3 kegiatan yakni :Seminar, Pameran dan Business meting.
Seminar untuk memberikan gambaran umum berinvestasi di Indonesia bagi pengusaha/investor Jepang, Pameran yang diikuti oleh 14 peserta termasuk BP Batam yang tergabung dalam BBK (Batam, Bintan, Karimun) yang dikoordinir oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI dan Business Meeting dengan Pengusaha Jepang.





Seminar tentang BBk dibuka oleh Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan pengembangan Wilayah , Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Wahyu Utomo . Dalam kesempatan ini BP Batam menawarkan 4 proyek infrastruktur yaitu Proyek Pelabuhan Batu Ampar, Batam Light Rail Transit (LRT), Desalination Plan dan Recycle Waste & WWTP Phase 2.









Kegiatan Promosi dan Kunjungan Kerja di Jepang ini diikuti juga oleh Anggota 3/ Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha Dwianto Eko Winaryo; Direktur Promosi dan Humas Budi Santoso; Direktur Lalu Lintas Barang Tri Novianta Putra; Direktur Badan Pengelola Pelabuhan Batam Nasrul Amri Latief dan Kasubdit Promosi Ferdiana Sumartony.
**(HMS)



Maritimraya.com Batam. Pengurus Ikatan Keluarga Besar Purna Bakti Pegawai Otorita Batam (IPPOB-BP Batam) menggelar acara Halal Bi Halal bagi pensiunan pegawai Otorita Batam di Gedung Guest House BP Batam, Sekupang pada Selasa (2/7/2019). Kegiatan ini bertujuan sebagai bagian dari rangkaian Halal Bi Halal pada bulan Syawal 1440 H.









Dalam kesempatan ini, Ketua panitia acara, Syarifuddin menyampaikan dalam sambutannya bahwa melalui Halal Bi Halal ini tali silaturahmi dapat terus ditingkatkan, khususnya dikalangan Purnabhakti Pegawai Otorita Batam.





ketua IPPOB BP Batam, H.Sulasmono menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BP Batam dan seluruh panitia atas terselenggaranya acara ini. “Semoga kita bisa bertemu lagi di lebaran tahun depan dan bisa menggelar Halal Bi Halal seperti ini, IPPOB akan selalu menjaga kehormatan nama pensiunan BP Batam dan menjaga kehormatan nama BP Batam." ungkapnya.









Kepala bagian Perencanaan dan Pengembangan SDM, Abdul Salam
yang hadir mewakili Kepala BP Batam menyampaikan; "kami tentunya berharap kedepannya nanti kegiatan acara silaturahmi ini dapat terus dilaksanakan dan memberikan kebaikan dan manfaat bagi kita semua khususnya di keluarga besar IPPOB dan juga seluruh pegawai BP Batam."





“Kami juga turut mengapresiasi kegiatan ini karena kami pun nantinya merupakan bagian dari keluarga besar BP Batam.” tambah Abdul Salam.





Turut hadir dalam acara Walikota Batam periode 2006-2016, Ahmad Dahlan, beserta para pensiunan pegawai BP Batam yang berjumlah kurang lebih 150 orang.





Acara ini diisi dengan kegiatan penampilan dari para pensiunan pegawai, penyerahan pelakat, bersalaman serta foto bersama.
** Assyfa (Rillis Humas BP Batam)






Chapter 1

The rest of his body was so streaked, and spotted, and marbled with the same shrouded hue, that, in the end, he had gained his distinctive appellation of the White Whale; a name, indeed, literally justified by his vivid aspect, when seen gliding at high noon through a dark blue sea, leaving a milky-way wake of creamy foam, all spangled with golden gleamings.

Nor was it his unwonted magnitude, nor his remarkable hue, nor yet his deformed lower jaw, that so much invested the whale with natural terror, as that unexampled, intelligent malignity which, according to specific accounts, he had over and over again evinced in his assaults. More than all, his treacherous retreats struck more of dismay than perhaps aught else. For, when swimming before his exulting pursuers, with every apparent symptom of alarm, he had several times been known to turn round suddenly, and, bearing down upon them, either stave their boats to splinters, or drive them back in consternation to their ship.

Already several fatalities had attended his chaseAlready several fatalities had attended his chase. But though similar disasters, however little bruited ashore, were by no means unusual in the fishery; yet, in most instances, such seemed the White Whale's infernal aforethought of ferocity, that every dismembering or death that he caused, was not wholly regarded as having been inflicted by an unintelligent agent.

Judge, then, to what pitches of inflamed, distracted fury the minds of his more desperate hunters were impelled, when amid the chips of chewed boats, and the sinking limbs of torn comrades, they swam out of the white curds of the whale's direful wrath into the serene, exasperating sunlight, that smiled on, as if at a birth or a bridal.
[next]

Chapter 2

His three boats stove around him, and oars and men both whirling in the eddies; one captain, seizing the line-knife from his broken prow, had dashed at the whale, as an Arkansas duellist at his foe, blindly seeking with a six inch blade to reach the fathom-deep life of the whale. That captain was Ahab. And then it was, that suddenly sweeping his sickle-shaped lower jaw beneath him, Moby Dick had reaped away Ahab's leg, as a mower a blade of grass in the field. No turbaned Turk, no hired Venetian or Malay, could have smote him with more seeming malice. Small reason was there to doubt, then, that ever since that almost fatal encounter, Ahab had cherished a wild vindictiveness against the whale, all the more fell for that in his frantic morbidness he at last came to identify with him, not only all his bodily woes, but all his intellectual and spiritual exasperations. The White Whale swam before him as the monomaniac incarnation of all those malicious agencies which some deep men feel eating in them, till they are left living on with half a heart and half a lung. That intangible malignity which has been from the beginning; to whose dominion even the modern Christians ascribe one-half of the worlds; which the ancient Ophites of the east reverenced in their statue devil;—Ahab did not fall down and worship it like them; but deliriously transferring its idea to the abhorred white whale, he pitted himself, all mutilated, against it. All that most maddens and torments; all that stirs up the lees of things; all truth with malice in it; all that cracks the sinews and cakes the brain; all the subtle demonisms of life and thought; all evil, to crazy Ahab, were visibly personified, and made practically assailable in Moby Dick. He piled upon the whale's white hump the sum of all the general rage and hate felt by his whole race from Adam down; and then, as if his chest had been a mortar, he burst his hot heart's shell upon it.

It is not probable that this monomania in him took its instant rise at the precise time of his bodily dismembermentIt is not probable that this monomania in him took its instant rise at the precise time of his bodily dismemberment. Then, in darting at the monster, knife in hand, he had but given loose to a sudden, passionate, corporal animosity; and when he received the stroke that tore him, he probably but felt the agonizing bodily laceration, but nothing more. Yet, when by this collision forced to turn towards home, and for long months of days and weeks, Ahab and anguish lay stretched together in one hammock, rounding in mid winter that dreary, howling Patagonian Cape; then it was, that his torn body and gashed soul bled into one another; and so interfusing, made him mad. That it was only then, on the homeward voyage, after the encounter, that the final monomania seized him, seems all but certain from the fact that, at intervals during the passage, he was a raving lunatic; and, though unlimbed of a leg, yet such vital strength yet lurked in his Egyptian chest, and was moreover intensified by his delirium, that his mates were forced to lace him fast, even there, as he sailed, raving in his hammock. In a strait-jacket, he swung to the mad rockings of the gales. And, when running into more sufferable latitudes, the ship, with mild stun'sails spread, floated across the tranquil tropics, and, to all appearances, the old man's delirium seemed left behind him with the Cape Horn swells, and he came forth from his dark den into the blessed light and air; even then, when he bore that firm, collected front, however pale, and issued his calm orders once again; and his mates thanked God the direful madness was now gone; even then, Ahab, in his hidden self, raved on. Human madness is oftentimes a cunning and most feline thing. When you think it fled, it may have but become transfigured into some still subtler form. Ahab's full lunacy subsided not, but deepeningly contracted; like the unabated Hudson, when that noble Northman flows narrowly, but unfathomably through the Highland gorge. But, as in his narrow-flowing monomania, not one jot of Ahab's broad madness had been left behind; so in that broad madness, not one jot of his great natural intellect had perished. That before living agent, now became the living instrument. If such a furious trope may stand, his special lunacy stormed his general sanity, and carried it, and turned all its concentred cannon upon its own mad mark; so that far from having lost his strength, Ahab, to that one end, did now possess a thousand fold more potency than ever he had sanely brought to bear upon any one reasonable object.
[next]

Chapter 3

At the period of our arrival at the Island, the heaviest storage of the Pequod had been almost completed; comprising her beef, bread, water, fuel, and iron hoops and staves. But, as before hinted, for some time there was a continual fetching and carrying on board of divers odds and ends of things, both large and small.

Chief among those who did this fetching and carrying was Captain Bildad's sister, a lean old lady of a most determined and indefatigable spirit, but withal very kindhearted, who seemed resolved that, if SHE could help it, nothing should be found wanting in the Pequod, after once fairly getting to sea. At one time she would come on board with a jar of pickles for the steward's pantry; another time with a bunch of quills for the chief mate's desk, where he kept his log; a third time with a roll of flannel for the small of some one's rheumatic back. Never did any woman better deserve her name, which was Charity—Aunt Charity, as everybody called her. And like a sister of charity did this charitable Aunt Charity bustle about hither and thither, ready to turn her hand and heart to anything that promised to yield safety, comfort, and consolation to all on board a ship in which her beloved brother Bildad was concerned, and in which she herself owned a score or two of well-saved dollars.

But it was startling to see this excellent hearted Quakeress coming on boardBut it was startling to see this excellent hearted Quakeress coming on board, as she did the last day, with a long oil-ladle in one hand, and a still longer whaling lance in the other. Nor was Bildad himself nor Captain Peleg at all backward. As for Bildad, he carried about with him a long list of the articles needed, and at every fresh arrival, down went his mark opposite that article upon the paper. Every once in a while Peleg came hobbling out of his whalebone den, roaring at the men down the hatchways, roaring up to the riggers at the mast-head, and then concluded by roaring back into his wigwam.
[next]

Chapter 4

In a few minutes there was, so far as the soldier could see, not a living thing left upon the common, and every bush and tree upon it that was not already a blackened skeleton was burning. The hussars had been on the road beyond the curvature of the ground, and he saw nothing of them. He heard the Martians rattle for a time and then become still. The giant saved Woking station and its cluster of houses until the last; then in a moment the Heat-Ray was brought to bear, and the town became a heap of fiery ruins. Then the Thing shut off the Heat-Ray, and turning its back upon the artilleryman, began to waddle away towards the smouldering pine woods that sheltered the second cylinder. As it did so a second glittering Titan built itself up out of the pit.

The second monster followed the first, and at that the artilleryman began to crawl very cautiously across the hot heather ash towards Horsell. He managed to get alive into the ditch by the side of the road, and so escaped to Woking. There his story became ejaculatory. The place was impassable. It seems there were a few people alive there, frantic for the most part and many burned and scalded. He was turned aside by the fire, and hid among some almost scorching heaps of broken wall as one of the Martian giants returned. He saw this one pursue a man, catch him up in one of its steely tentacles, and knock his head against the trunk of a pine tree. At last, after nightfall, the artilleryman made a rush for it and got over the railway embankment.

Since then he had been skulking along towards Maybury, in the hope of getting out of danger Londonward. People were hiding in trenches and cellars, and many of the survivors had made off towards Woking village and Send. He had been consumed with thirst until he found one of the water mains near the railway arch smashed, and the water bubbling out like a spring upon the road.

That was the story I got from him, bit by bitThat was the story I got from him, bit by bit. He grew calmer telling me and trying to make me see the things he had seen. He had eaten no food since midday, he told me early in his narrative, and I found some mutton and bread in the pantry and brought it into the room. We lit no lamp for fear of attracting the Martians, and ever and again our hands would touch upon bread or meat. As he talked, things about us came darkly out of the darkness, and the trampled bushes and broken rose trees outside the window grew distinct. It would seem that a number of men or animals had rushed across the lawn. I began to see his face, blackened and haggard, as no doubt mine was also.
[next]

Chapter 5

It seemed to me that the pit had been enlargedWhen we had finished eating we went softly upstairs to my study, and I looked again out of the open window. In one night the valley had become a valley of ashes. The fires had dwindled now. Where flames had been there were now streamers of smoke; but the countless ruins of shattered and gutted houses and blasted and blackened trees that the night had hidden stood out now gaunt and terrible in the pitiless light of dawn. Yet here and there some object had had the luck to escape--a white railway signal here, the end of a greenhouse there, white and fresh amid the wreckage. Never before in the history of warfare had destruction been so indiscriminate and so universal. And shining with the growing light of the east, three of the metallic giants stood about the pit, their cowls rotating as though they were surveying the desolation they had made.

It seemed to me that the pit had been enlarged, and ever and again puffs of vivid green vapour streamed up and out of it towards the brightening dawn--streamed up, whirled, broke, and vanished.

Beyond were the pillars of fire about Chobham. They became pillars of bloodshot smoke at the first touch of day.

As the dawn grew brighter we withdrew from the window from which we had watched the Martians, and went very quietly downstairs.

The enormous broad tires of the chariots and the padded feet of the animals brought forth no sound from the moss-covered sea bottom; and so we moved in utter silence, like some huge phantasmagoria, except when the stillness was broken by the guttural growling of a goaded zitidar, or the squealing of fighting thoats. The green Martians converse but little, and then usually in monosyllables, low and like the faint rumbling of distant thunder.

[img featured="1" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmbBnXZj7_eR9yVc1MccgyZE2ODNBn5EV7vdcorLoU4L6xAzSVSpf27lbu9WKX7zk9IK2ix5vGsqyG0a_73Q8XpVGaqR3o1izmIOzAB0vW_x9GjPysZ198Fp60S3Lin7ZREQp8eLRpXWQ/s1600/foods_2.jpg"/]
[youtube featured="1" src="ELUn_L_a8aY"/] 
[img featured="1" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF2JWcakezlE_OLGpazkHybSQZ2MWr-pNAOBdL3lRRrpiRUANONYqEu1WJu55BfBtClx8n2-FdNDyXUFMRXTgwJUudmUct-c4wtsgjxP1lgNTM9AUy3_bYCza8cI_gJL8Q5_oFdpb5kIs/s1600/city_4.jpg"/]
[img featured="1" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-bCUWG8XdHnwUnyhrPEIFbLoYh_RSbApgZtnEcSORk6ss4fpGKgKFEI70EWrrXX1Y8woDN26gLriJi3XrjCmAX5o_pKsZolr2X2NzoNmBgR1zVKh-eTyOEMPwSLB_br1G6WJSiUvMbUAd/s1600/Night+City+Glow+Wallpapers+6.jpg"/]

Entri yang Diunggulkan

Ketua Umum Pikori BP Batam Serahkan Bantuan Sembako

MARITIMRAYA.COM - BATAM, Ketua Umum Pikori BP Batam sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batam, Marlin Agustina, menyerahkan bantuan sosia...

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.