Maritimraya.com – Batam, Sejumlah Nelayan yang tergabung Tim
Investigasi di Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Batam mengeluhkan
kegiatan pekerjaan bawah air oleh perusahaan Salvage dan keagenan kapal PT. Snepac,
pekerjaan aktifitas pemotongan bangkai
kapal yang tenggelam di perairan perbatasan Batam – Singapura, kawasan perairan
tersebut merupakan salah satu tempat nelayan mencari ikan.
Hal ini dikatakan Ketua Tim Investigasi HNSI Kota Batam
Ridwan kepada maritimraya.com pada rabu (4/9) yang juga berprofesi sebagai
nelayan, Ridwan mengatakan perusahaan salvage yang melakukan aktifitas pemotongan
bangkai kapal kargo MV. Thorco Cloud tidak
pernah berkoordinasi dengan nelayan Batam,
khususnya Nelayan Tanjung Uma dan sekitarnya yang terkena dampak, “Kami
mintak perusahaan salvage PT. Snefac membuka
diri dengan nelayan yang ada diseputaran perairan yang terkena dampak,”
Ucapnya.
Selain itu Ridwan mempertanyakan perizinan terutama dari
aspek analisa dampak lingkungan (Amdal)
dan Dinas Perikanan Kota Batam, karena pekerjaan pemotongan bangkai kapal serta muatan dikerjakan malam
hari, “Kapal pompong nelayan berserakan disitu,itu wilayah tempat kami mencari
ikan terutama pada malam hari, seharusnya kami diberitahu dan dilibatkan,” Kata
Ridwan.
Kepala Syahbandar Otoritas Pelabuhan khusus Batam, Capt,
Barlet S saat di hubungi dan melalui pesan singkat terkait kebenaran aktifitas
pemotongan bangkai kapal MV. Thorco Cloud sampai saat ini belum memberi
keterangan.
Sementara Satuan Kerja (Satker) Perairan Badan Pengelolah
Pelabuhan Batam Hadi Wibowo saat dimintak keterangan maritimraya.com terkait
nama kapal pengankut bangkai kapal MV. Thorco Cloud menjelaskan ada satu set
kapal yakni Tongkang Hong Bong dan tagboat Mengseng. “Ini saja yang bisa saya
inpormasikan, terkait perizinana silahkan ke KSOP Khusus Batam, ujarnya.
Dikatakanya sebelumnya kapal Tongkang Hong Bong dan Tagboat
Mengseng berangkat dari Singapura menuju Batam, “ kedua kapal asing tersebut Berlabuh
sudah satu bulan lebih diperairan Batam,”Jawabnya.
Bangkai kapal dan muatanya berupa pipa dan barang lainya diangkut ke PT. Galaxy di tanjung Uncang Batam, bangkai kapal dan muatan sudah dikategorikan limbah tersebut diletakan di lapangan penumpukan,”Sekarang sedang olah gerak ke PT. Galaxy” Tutup Hadi.
Kilas balik insiden MV.Thorco Cloud kapal kargo berbendera asing tenggelam pada rabu (16/12/2015) awalnya berangkat dari pelabuhan umum Batu Ampar Batam menuju Singapura, setelah memuat berbagai jenis barang dan pipa besi dan mengantongi Surat Persetujuan Berlayar dari kesyabandaran dan Instansi terkait, namun beberapa mil berlayar kapal naas tersebut berubrukan dengan kapal Tangker MT. Stolt Comitmen hingga tenggelam ke dasar laut.*(Red)
Posting Komentar